Kamis, 07 November 2013

Urgensi Politik

dari grup whats app
*inspirasi dari gubernur jawa barat*

"Dulu di Jakarta
saya punya yayasan yang mengelola anak yatim. Di DKI Jakarta
kita berjuang SD-SMP bebas SPP tahun 2006. Saya masuk ke
parlemen tahun 1999, tahun 2000 saya membuat yayasan untuk
anak yatim dan dhuafa. Saya punya sekitar 100-160 anak yatim
dan dhuafa, kini sebagiannya sedang S1 dan S2 dan "wajah
yatim"nya sudah tidak terlihat lagi.

Saya melarang betul jika dia berkata: “saya anak yatim”. Apa
sebabnya? Sebab kalimat itu adalah kalimat yang akan
merendahkan dirinya. Saya tidak pernah mengatakan mereka “hei
anak yatim” agar jiwa mereka tidak lagi merasa yatim dan dhuafa. Itu yang paling penting. Sebab kedhuafaan jiwa akan
menghadirkan kedhuafaan segalanya. Kelemahan jiwa akan
menghasilkan kelemahan segalanya. Ada seorang profesor dari Mesir meneliti tentang kemiskinan di dunia ketiga, khususnya dunia ketiga yang mayoritas beragama Islam.
Dia meneliti Bangladesh, Pakistan termasuk Indonesia. Dia
menemukan fakta bahwa orang-orang miskin itu memiliki karakter
miskin sebelum berstatus miskin. Artinya jika status miskinnya
diselesaikan namun karakter miskinnya tidak diselesaikan, maka dia akan tetap miskin. Diberi modal kerja sebanyak apapun
sepanjang karakternya tetap miskin, dia akan tetap berstatus
miskin. Jadi status miskin itu ternyata hadir dari karakter yang
miskin.

Saya kembali ke yayasan tadi. Saya berusaha membantu
membayari SPP mereka setiap bulan, ternyata membayari SPP 160 orang lumayan berat juga untuk seorang Ahmad Heryawan
sebagai anggota DPRD. Pokoknya tiap akhir bulan mengedarkan
proposal kesana-kemari supaya awal bulan kita bisa mendanai
SPP mereka. Itu dilakukan sampai tahun 2006 karena tahun itu sudah selesai. Tahun 2006 di DKI Jakarta untuk SD-SMP sudah digratiskan, tinggal SMA yang belum.

Hadirin sekalian, saya ingin mengatakan bahwa ketika kita
berjuang lewat kelembagaan yang bernama yayasan, seperti
itulah kekuatannya (belum begitu besar). Ketika menjadi gubernur, ditandatanganilah sebuah keputusan untuk mendanai SD-SMP lewat BOS, yakni gabungan BOS pusat dgn BOS propinsi. Alhamdulillah yg gratis bukan cuma 160 org lagi tapi tapi 7,6juta org. ini keputusan politik kan ? bayangkan jika seseorang benci politik dan urusan politik. Tidak ada keputusan politik kan ? 

jadi apapun keadaannya ketika politik itu berwajah jelek krn pelakunya berwajah jelek. Coba jika pelakunya berwajah idealisme dan visioner lain lagi ceritanya krn itulah saya berharap para mahasiswa semua hadir mengisi ruang2 demokrasi, ruang civil society, trmsk ruang2 dunia usaha dan media. 
(Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat dlm Gala Dinner bersama mhs Indonesia di Turki 27 Oktober 2013 di Hamdi Restaurant Istanbul)

Selasa, 02 Juli 2013

Jelangkung Demokrasi | Permainan Kaum Sekuler-Liberal




By: Nandang Burhanudin

*****

Imam Hasan Al-Banna sejak lama menegaskan, "Demokrasi bagi kaum liberal sekuler laksana dewa yang terbuat dari kue. Diimani dan disembah jika menguntungkan dan berpihak kepada mereka. Namun jika kurang berpihak, mereka memakannya dengan lahap."

Tidak sedikit kalangan Islam yang terkecoh dengan makna demokrasi. Mereka menganggapnya suara rakyat suara tuhan, rakyat berhak membuat UU yang menyingkirkan peran Pemilik alam semesta, Allah Ta'ala. Pemahaman seperti ini mengakibatkan apapun yang berbau demokrasi menjadi haram. Namun saat dibenturkan situasi kondisi yang pada kenyataannya, justru di era demokrasilah, suara-suara lantang antidemokrasi diperbolehkan. Plus realita, bahwa produk-produk demokrasi cenderung ramah, uniknya dibuatlah istilah-istilah baru untuk menghalalkan menikmati produk demokrasi. Istilah yang kurang lazim dikenal dalam khazanah keislaman.

Kasus Mesir kini membuka tabir dusta pengusung demokrasi dan anti demokrasi. Pernahkah kita memperhatikan produk deterjen atau produk pasta gigi yang seakan-akan berlawanan, padahal sebenarnya dikeluarkan satu perusahaan yang sama, hanya berbeda segmentasi dan target sasaran belaka? Unik bukan? Tujuannya adalah sama: Zimamul umur (kendali semua urusan) harus tetap dikuasai kaum sekuler-liberal.

Musuh-musuh Islam sangat risih dan cemburu dengan SDA dan kekayaan SDM di dunia Islam. Sekian abad lamanya, mereka berpikir untuk melakukan balas dendam dengan menjadikan dunia Islam sebagai wilayah aneksasi atau SDMnya bertekuk lutut dan bisa diperbudak.

Negara yang sudah tunduk, musuh-musuh Islam membiarkan sistem kenegaraan apa adanya. Ada yang kerajaan, keemiran, kesultanan, atau wali. Bahkan beberapa wayah Islam dibiarkan binasa dikuasai penguasa diktator, rezim biadab. Yang penting urusan tetap dikuasai musuh-musuh Islam. Maka di negara-negara demikian, hampir tak terdengar suara antidemokrasi. Karena demokrasi tidak dibutuhkan.

Adapun di negara-wilayah yang terbuka dikuasai elemen gerakan Islam melalui demokrasi, maka diciptakan elemen gerakan Islam yang seakan murni 10000 % sesuai syariat, padahal sebenarnya menggembosi kekuatan Islam dari dalam. Maka di beberapa negara yang sudah menganut demokrasi, yang kemungkinan Muslim Haraki bisa menguasai dan mengelola negara secara simultan dan mandiri, maka suara golput digalakkan, aktivitas demokrasi diharamkan, dan pelakunya dikafirkan, dimunafikkan, bahkan dimurtadkan. Maka paham antitesa demokrasi seperti ini marak di India, Pakistan, Mesir, Indonesia, Malaysia, Palestina, Turki. Musuh Islam menekankan, jangan sampai pemimpin gerakan Islam sukses meraih simpati publik seperti di Turki yang mampu tegas melawan Israel, Yunani, bahkan Perancis.

Jadi, demokrasi selalu dibuat seperti jelangkung. Datang dan pergi tergantung kondisi. Satu hal yang pasti, umat Islam harus selalu dibuat tak berdaya. Jika perlu dibiarkan larut dalam mimpi dan ilusi. Wallhu A'lam.

17:53; 30 June 13

http://www.pkspiyungan.org/2013/07/jelangkung-demokrasi-permainan-kaum.html

Kamis, 13 Juni 2013

Koalisi dan Oposisi dalam Sistem Presidensial


http://suar.okezone.com/read/2010/02/24/58/306626/redirect

Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu bersaudara. Bahkan keduanya merupakan saudara kembar yang lahir dari ibu kandung yang sama: rakyat.

Keduanya berhubungan dan harus berhubungan sesuai dengan fungsi masing-masing. Presiden tanpa DPR akan menjadi otoriter, DPR tanpa presiden laksana pohon tanpa buah atau dengan kata lain bagaikan ilmu tanpa amal. Rakyat memerlukan presiden untuk menjalankan pemerintahan negara dan rakyat membutuhkan DPR untuk mengawasi jalannya pemerintahan tersebut. Presiden disebut eksekutif (dari kata to execute), bahkan eksekutif par excellence, yang berwenang menjalankan (pemerintahan) untuk mengeksekusi apa yang ditetapkan undang-undang.

Sementara DPR disebut legislatif karena DPR-lah yang menjalankan fungsi legislasi di samping fungsi penganggaran dan fungsi pengawasan. Dalam menjalankan fungsi legislasi DPR adalah pembentukan undang- undang (lawmaker), bahkan pemegang kekuasaan pembentukan undang-undang. Rancangan undang-undang (RUU) baik yang datang dari DPR maupun yang diajukan presiden dibahas bersama-sama antara DPR dan presiden untuk mendapatkan persetujuan bersama.

Dalam menjalankan fungsi penganggaran DPR menerima dan membahas Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) yang diajukan presiden untuk disetujui menjadi APBN. Presiden melaksanakan APBN, DPR mengawasi pelaksanaannya.

Nah, dalam menjalankan fungsi pengawasan inilah DPR oleh UUD 1945 diberi instrumen berupa beberapa hak, yaitu hak interpelasi (hak mengajukan pertanyaan), hak angket (hak untuk melakukan penyelidikan), dan hak menyatakan pendapat terhadap kebijakan pemerintah yang memiliki dampak besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maupun terhadap dugaan bahwa presiden dan/atau wakil presiden melakukan tindak pelanggaran hukum seperti korupsi, penyuapan, dan pidana berat lain, melakukan perbuatan tercela, atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wakil presiden.

DPR menjalankan tugas dan kewenangannya berdasarkan UU, demikian juga presiden. Memang benar sejatinya UUD 1945, apalagi setelah amendemen, menganut sistem presidensial. Di antara ciri sistem presidensial adalah adanya periode masa jabatan presiden yang pasti (fixed term), yakni lima tahun.

Presiden tidak dapat dimakzulkan dalam masa jabatannya kecuali melanggar hal-hal yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 7A yang berbunyi: “Presiden dan/atau wakil presiden dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh MPR atas usul DPR, baik apabila terbukti telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya atau perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wakil presiden.”

DPR “hanya” bisa berpendapat sesuai dengan hak menyatakan pendapat yang dimilikinya bahwa presiden telah melakukan pelanggaran hukum dan tindak pidana berat lain atau perbuatan tercela atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden/wakil presiden tersebut (lihat Pasal 7B ayat 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 UUD 1945). Adapun pemeriksaan, penyelidikan, dan keputusan atas pendapat DPR tersebut menjadi wewenang sepenuhnya Mahkamah Konstitusi (MK) sesuai dengan hukum acara di sana. Bahkan lebih jauh dari itu, ketika seandainya MK telah membuktikan kebenaran pendapat DPR sekalipun dan DPR mengajukan usulan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk memberhentikan presiden/wakil presiden, MPR dapat saja tidak memberhentikannya.

Sebab, presiden/wakil presiden masih juga diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan atas keputusan MK yang menyatakan presiden telah terbukti bersalah. Penjelasan presiden/wakil presiden tersebut toh bisa saja diterima oleh MPR. Walhasil, dalam UUD 1945 sekarang ini kedudukan presiden secara politik sangatlah kuat. Pintu pemakzulan (impeachment) memang ada, tetapi jalannya sangat panjang dan berliku serta pintunya sangat-sangat kecil. Berbeda dengan sebelum ada amendemen UUD 1945, proses pemakzulan sepenuhnya politis dan itu hanya terjadi di dalam (within) dua lembaga politik saja, yaitu DPR (ingat mekanisme jatuhnya memorandum kepada presiden jika DPR menduga presiden melanggar garis-garis besar daripada haluan Negara) dan MPR (melalui Sidang Istimewa) saja.

Sementara setelah amendemen pemakzulan presiden/wakil presiden merupakan perpaduan atau gabungan antara proses politik dan proses hukum. Pemakzulan bukan lagi hanya menjadi urusan DPR dan MPR, melainkan juga memutlakkan peran dan wewenang MK. Bahkan menurut penafsiran penulis MK-lah yang lebih menentukan secara signifikan: satu-satunya lembaga negara yang berhak memeriksa, mengadili, dan memutus pendapat DPR mengenai pelanggaran tersebut di atas itu.

Jadi dalam sistem presidensial, DPR tidak bisa menjatuhkan Presiden, kecuali Presiden sendiri yang menjatuhkan dirinya sendiri melalui tindak pelanggaran hukum, perbuatan tercela maupun tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden/wakil presiden. Sebaliknya, presiden tidak bisa membubarkan DPR. Keduanya tidak lebih tinggi atau lebih rendah satu sama lain dan hanya bisa dibedakan dari perspektif fungsi dan kewenangannya.*** 

Hubungan antara keduanya tidak didesain dalam pola koalisi atau oposisi, melainkan lebih dalam relasi checks and balances. Dalam hal legislasi, DPR tidak boleh menerima atau menolak RUU secara apriori yang diajukan pemerintah; dalam fungsi anggaran DPR tidak dibenarkan menerima atau menolak secara arbitrer RAPBN yang diajukan presiden dan dalam bidang pengawasan DPR tidak boleh secara apriori menutup mata terhadap apa yang dilakukan presiden/pemerintah. Hatta ketika presiden tersebut datang dari partai politik yang sama! Kriterium penerimaan atau penolakan DPR hanyalah satu: berpihak kepada kepentingan rakyat ataukah tidak!

Di sini tidak ada kriterium koalisi atau oposisi! Memang ada pembagian kekuasaan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) yang dimanifestasikan dalam lembaga-lembaga negara yang juga berfungsi mengontrol kekuasaannya melalui mekanisme checks and balances, tetapi presiden sebagai kepala pemerintahan adalah satu-satunya yang berwenang melakukan eksekusi (to excecute). Sampai di sini semuanya jelas dan terang-benderang. Yang namanya DPR, baik partai politik induknya bergabung dalam koalisi pemerintahan maupun berada di luar pemerintahan, tugas konstitusionalnya adalah menjalankan ketiga fungsi tersebut, terutama pengawasan.

Meskipun berasal dari partai yang berkoalisi, anggota DPR tetap bertugas mengawasi Presiden yang didukung koalisi. Pasalnya, power tends to corrupt, absolute power corrupt absolutely! Sebab siapa pun dia, begitu mereka memegang kekuasaan maka yang berlaku adalah hukum kekuasaan: cenderung untuk korup! Dan karena itu harus diawasi! Dalam konteks dan perspektif ini maka dalam sistem UUD 1945 koalisi partai-partai politik hanya bisa dilakukan di dalam satu lembaga negara, tidak bisa lintas lembaga negara.

Partai-partai politik di DPR justru harus berkoalisi untuk melaksanakan fungsi-fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Partai-partai politik yang berkoalisi yang menempatkan menteri-menterinya di kabinet/pemerintahan harus berkoalisi untuk menjalankan roda pemerintahan. Dalam perspektif ini maka agak aneh kalau akhir-akhir ini, wacana tentang koalisi dan oposisi mendominasi ruang publik kita, utamanya di kalangan pemerhati politik. Walhasil bagi anggota DPR sebenarnya nothing to do dengan sikap partainya. Meski partainya bergabung dalam kabinet, fungsi dan wewenang anggota DPR tetap seperti itu: menjalankan fungsi pengawasan.

Konkretnya, kader Golkar yang menjadi menteri bertugas menjalankan pemerintahan dan kader Golkar yang menjadi anggota DPR bertugas menjalankan fungsi pengawasan. Tidak peduli meskipun yang diawasi adalah sesama kader Golkar. Walhasil, yang bergabung dalam kabinet bertugas menjalankan pemerintahan negara dan yang bergabung dalam DPR bertugas mengawasi jalannya pemerintahan. Manis, bukan?(*)

Hajriyanto Y Thohari
Wakil Ketua MPR RI

(//mbs) - See more at: http://suar.okezone.com/read/2010/02/24/58/306626/redirect#sthash.yGRXbTKS.dpuf

Selasa, 11 Juni 2013

“Menunggangi Agama utk Politik” vs “Menunggangi Politik utk Agama”

by @hafidz_ary
http://www.pkspiyungan.org/2013/06/menunggangi-agama-utk-politik-vs.html
“Menunggangi agama untuk politik” berbeda dengan “menunggangi politik untuk agama”.

Menunggangi agama untuk politik: agama cuma tunggangan, padahal biasanya anti terhadap nilai agama. contohnya mendadak pake kerudung pas jadi cagub.


Mati2an nolak UU pornografi tapi tiba2 pake kerudung saat jd cagub. agama tiba2 jd simbol untuk membohongi kaum muslimin.


"Menunggangi agama untuk politik" itu memanfaatkan simbol2 agama skedar untuk capaian politik. contoh: mendadak pake kerudung saat jd cagub.

Sedangkan “menunggangi politik untuk agama”: memenangkan politik untuk melarang pornografi internet, untuk mensejahterakan masyarakat, untuk melarang maksiat.

Menunggangi agama untuk politik itu biasanya mengumbar simbol-simbol Islam, ayat-ayat, dsb untuk meraih politik.

Sedangkan mrk yg menunggangi politik untuk Islam biasanya Gak gembar gembor simbol, tp misi2 Islam terlaksana melalui politik.

PKS mendukung UU anti pornografi, tapi minim ngobral ayat saat berargumen di parlemen, ini namanya menunggangi politik untuk agama.

Caleg perempuan PKS pake jilbab sdh dari dulu. jadi caleg atau bukan, jilbab sdh jadi sikap. mereka bukan mendadak pake kerudung biar dipilih.

Yg menunggangi atau jualan agama biasanya kedepankan simbol, tp tak satu pun misi Islam dibawa, biasanya anti Islam.

Sudah kalah di pilkada gubernur ya dicopot kerudungnya, balik lagi anti Islam. ini namanya politisasi agama, ini namanya menjual agama.

Sedangkan mereka yang menunggangi politik untuk Islam biasanya justru minim simbol2 Islam, tapi full dg misi Islam.

Bedakan : "menunggangi agama untuk politik" dengan "menunggangi politik untuk agama" | yang diserang biasanya yg kedua.

Yang biasanya dituduh "jualan agama" adalah yg "menunggangi politik untuk misi agama" | karena aktivitas ini mengusik kebatilan.

Cagub yg tiba2 pake jualan simbol kerudung untuk suara, aman dari tuduhan jualan agama. padahal ini yg jualan agama.

Jadi yang jualan agama justru partai2 sekuler, biasanya anti thdp Islam tapi mendadak jualan simbol islam untuk dapat suara muslim.

Ada partai sekuler yang anti banget sama Islam, anti UU zakat, anti UU pornografi , tiba2 cagub nya pake kerudung :D

Tuduhan munafik, jualan agama lebih pas disematkan pada partai2 sekuler yg biasanya anti agama tapi ujug2 pake simbol agama saat kampanye.

Tiba-tiba cagub partai sekuler menyumbang masjid, padahal biasanya anti masjid. ini jualan agama.

Yang jualan agama sebenernya partai2 sekuler, mereka anti agama tapi sering jualan simbol agama. inget iklan salah satu capres sekuler :D

Si capres dari partai sekuler ini tiba2 fasih ceramah dan jadi selingan acara tv ini saat mendiskreditkan PKS.

(@MrkodayPDIP punya Baitul Muslimin,Demokrat punya Majelis Dzikir SBY. Msk kriteria menunggangi agama untuk politik ga?)

Yup.

Penjual agama itu partai yg menolak UU jaminan produk halal, tapi cagubnya mendadak pake kerudung u dpt suara muslim.

Sedangkan pejuang Islam, yg gak koar2 simbol islam tapi perjuangkan UU jaminan produk halal.

Kalo orasi pake takbir jualan agama gak? kami terbiasa bertakbir, ini irama yg mengiringi gerak kami di seluruh bidang. politik atau bukan.

PKS hari ini justru "jualan" jargon "partai tebuka", "NKRI harga mati" "demokratisasi" :D

“Presiden Turki Setujui RUU Larangan Penjualan & Iklan Alkohol”.. ini politik untuk agama apa agama u politik?

Sudah tau ya bedanya penjual agama demi politik dan pejuang agama yg memanfaatkan politik?

Jangan planga plongo denger kata2 "PKS jualan agama", direnungkan, baca argumen pembanding, komparasi, pilah pilih. Berfikir.

Kalo terminologinya "jualan agama", harusnya cagub anti agama yg mendadak pake kerudung yang anda serang :D

Politisasi Islam berbeda dengan Islamisasi politik.

Mendadak pake kerudung saat jd cagub padahal anti Islam, ini politisasi Islam | mendukung UU jaminan produk halal, ini islamisasi politik.

Islamisasi politik dan politisasi Islam itu jauh berbeda niatnya apalagi hasilnya.

Yang politisasi Islam jelas akan menghadang setiap usaha islamisasi politik.

Pelaku "politisasi islam" akan berlawanan dengan pelaku "islamisasi politik".

Sangat jelas dan ekstrim bedanya antara yg menjual Islam dengan pejuang Islam.

Yang membawa kebaikan agama jadi konstitusi itu bukan jualan agama namanya, tapi pejuang agama.


*https://twitter.com/hafidz_ary

HTI ingatkan anggotanya salurkan suara ke Parpol Islam


HTI ingatkan anggotanya salurkan suara ke Parpol Islam

Rendra Saputra
Minggu,  2 Juni 2013  −  15:28 WIB
HTI ingatkan anggotanya salurkan suara ke Parpol Islam
Foto: Hizbut-tahrir.or.id
Sindonews.com - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyerukan kepada seluruh anggotanya untuk tidak melakukan aksi golput dalam ajang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.

Hal itu disampaikan Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto dalam keterangan persnya di sela-sela kegiatan puncak Muktamar Khilafah HTI, di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (2/6/2013).

Artinya, HTI membebaskan seluruh anggotanya untuk menyalurkan aspirasinya. Namun, disebutnya, lebih baik disalurkan kepada parpol-parpol di Indonesia yang memiliki platform, konsepsi, dan tujuan yang jelas bagi terwujudnya Khilafah Islamiyah.

“Pernyataan resmi HTI itu nanti dimaknai seperti apa? Itu semuanya tentu berpulang kepada masing-masing anggota. Mungkin ada yang memaknai oh…ini PBB, PPP, mungkin ini PAN, PKS, itu adalah hak mereka,” kata Muhammad Ismail Yusanto.

Maka itu, HTI selalu mengingatkan agar anggota yang menggunakan hak pilihnya untuk memilih partai yang baik dan sesuai dengan kriteria yang dirumuskan nantinya.

“Kami ingatkan, silakan gunakan hak itu dengan sebaik-baiknya untuk memilih partai yang baik,” kata Muhammad Ismail Yusanto.

HTI yang merupakan bagian dari partai politik (parpol) internasional itu, lanjutnya, belum memutuskan untuk ikut ambil bagian dalam Pemilu di Indonesia. Meski, sesungguhnya Hizbut Tahrir pernah ikut ambil bagian dalam Pemilu di Lebanon dan Yordania hingga akhirnya anggota parlemen asal Hizbut Tahrir terdepak dari kursi parlemen.

Meski demikian, tambah Muhammad Ismail Yusanto, bukan berarti HTI tidak berpolitik praktis dalam dinamika politik di Indonesia. 

"HTI konsern pada persoalan-persoalan yang menyangkut keummatan, seperti pornografi, pornoaksi, kebijakan pemerintah yang menindas ummat, dan lainnya. HTI akan tetap bersuara kritis atas berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat tersebut," serunya.

Terkait dengan kegiatan Muktamar Khilafah di GBK Jakarta yang dihadiri sekira 100 ribu lebih anggota HTI dari tiga provinsi di pulau Jawa, Muhammad Ismail Yusanto menegaskan, kegiatan ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan tahun politik 2013 menjelang Pemilu 2014.

Kegiatan Muktamar Khilafah yang juga dilakukan di 31 kota di Indonesia sepanjang Mei hingga Juni 2013 yang puncaknya digelar di GBK ini ditujukan untuk kembali mengokohkan persaudaraan ummat bagi terwujudnya Khilafah Islamiyah.

“Kami tegaskan, acara ini tidak ada kaitannya dengan tahun politik, kami pastikan tidak ada hubungannya dengan itu, artinya tidak ada hubungannya dengan calon-calon atau partai-partai tertentu,” ujarnya.

(rsa)

Minggu, 02 Juni 2013

Adnan Menderes; Al-Fatih Modern


Adnan Menderes; Al-Fatih Modern 
By: Nandang Burhanudin 
*** 

Nama

Ali Adnan Ertekin Menderes (lahir di Aydin tahun 1899 – meninggal di Imrali, 17 September 1961 pada umur 62 tahun) merupakan seorang negarawan Turki dan pimpinan pertama yang dipilih secara demokratis dalam sejarah Turki. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Turki antara tahun 1950–1960. Ia merupakan salah satu pendiri Partai Demokrat pada tahun 1946, partai oposisi resmi ke-4 di Turki. 


Berjuang dari Keajaiban 

Masyhur di kalangan masyarakat Turki tersebar kisah bahwa Adnan Menderes menaiki sebuah pesawat terbang. Saat di angkasa, salah satu mesin pesawat mati. Pilot pesawat sudah mengumumkan keadaan emergency. Menderes mengikrarkan diri, jika Tuhan menyelamatkan dirinya, ia berjanji untuk mengembalikan kejayaan Islam di Turki. Pesawat pun terbakar. Satu-satunya penumpang yang selamat, hanya dirinya. 

Perjuangannya

Dikenal sebagai orang yang pertama kali mengembalikan adzan ke dalam bahasa Arab, dimana sejak lama diubah oleh Kemal Attaruk ke bahasa Turki. 
Tahun 1950 bergabung dengan Partai Demokrasi Turki dan menjadi calon dengan program kerja yang nyeleneh untuk ukuran saat itu. Dimana semua survey berbasis di Amerika, sudah menegaskan kegagalan program yang ditawarkan Menderes. Program kampanye Menderes adalah: 
1. Adzan dikembalikan ke dalam bahasa Arab. 
2. Ibadah haji bagi Muslim Turki diizinkan. 
3. Dibolehkan kembali pembukaan sekolah-sekolah keagamaan (Islam) dan pengajaran agama di sekolah-sekolah umum. 
4. Membatalkan UU yang melarang hijab bagi muslimah. 

Hasilnya sangat mencengangkan! Partai Attaruk turun 32 kursi. Sedang Partai Demokrasi Turki meraih 318 kursi. Adnan Menderes pun terpilih menjadi PM Turki, dengan presiden Jalan Payare. 

Sejak dilantik menjadi PM, Menderes langsung memenuhi janji-janji kampanyenya. Pelantikan bertepatan dengan awal Ramadhan. Pada bulan Ramadhan itu pula, Menderes memberlakukan adzan dengan bahasa Arab, kebebasan berpakaian untuk muslimah, pengajaran di masjid-masjid, dan dibolehkan memakmurkan masjid. 

Pada Pemilu 1954, partai Attatruk turun drastis tinggal 24 kursi. Saat itu, Menderes memberlakukan aturan yang membolehkan pengajaran Bahasa Arab, pengajaran Al-Qur'an di seluruh SMP, membangun 10.000 masjid dan 22 Ma'had Islam di Anatolia, dalam rangka akselerasi program para khatib, da'i, dan guru-guru Al-Qur'an. Ia pun membolehkan penerbitan buku-buku Islam, majalah-majalah, atau selebaran yang menyerukan agar kembali berpegang teguh dengan ajaran Islam. Lebih dari itu, ia mengaktifkan kembali masjid-masjid yang dijadikan gudang-gudang untuk kembali menjadi tempat ibadah dan membuka 25 madrasah Tahfizh Al-Qur'an. 

Di tataran regional, Menderes mulai aktif menjalin hubungan dengan Dunia Arab melawan Israel. Tidak hanya itu, ia memberlakukan aturan ketat untuk setiap kargo yang masuk dari Israel, baik kargo obat-obatan atau barang yang Made in Israel. Malah ia pernah mengusir Dubes Israel di Turki tahun 1956. 

Wafatnya 

Arus Islamisasi yang begitu deras, membuat kalangan anti Islam di Turki gerah. Dimotori para jenderal yang sejak Kemal Attatruk banyak menikmati kucuran dollar dari Israel, General Kemal Joe Russel menangkap dan menghukum gantung Menderes. 
Sebab-sebab digantungnya Menderes ditulis oleh seorang wartawan bernama Sami Kohen, "Penyebab dihukum matinya Menderes adalah, kebijakan politiknya yang teramat dekat dengan dunia Islam, sebaliknya dingin dan kaku dengan Israel. Selain itu, kunjungan terakhirnya ke beberapa negara Teluk, yang kemudian dilanjutkan beribadah haji, menjadi sebab kemurkaan militer Turki." 

Ia pun syahid di tali gantungan tahun 1960. 

Hasil Perjuangannya

Banyak pejuang yang selalu mengatakan, "Tugas kita berjuang. Hasil urusan Allah." Maka bisa dipastikan, perjuangan yang hanya berorientasi proses, akan mudah goyah, putus asa, jalan di tempat, dan membabi buta. 
Setelah era runtuhnya Khilafah Utsmaniyah di Turki, 87 tahun lalu, pejuang-pejuang yang tidak berorientasi hasil mundur terlalu jauh ke belakang. Sibuk mencaci maki keadaan. Mengkafir-kafirkan saudara muslim yang tidak sejalan. Bangga dengan kumpulan manusia yang tak dikenalkan jihad, karena jihad ditiadakan. Kumpulan manusia yang tidak berpengelaman mengurus organisasi, karena yayasan dan lembaga kebajikan ditiadakan. Lalu output apa yang akan dilahirkan? Tidak ada, kecuali generasi pendengki, pencaci, pemaki, dan peratap keadaan dengan jampi-jampi melankolis, sambil menunggu mukjizat turun dari langit tanpa setetes darah yang dikorbankan. 

Sedangkan seorang Adnan Menderes, hanya dalam 10 tahun perjuangannya, sekolah-sekolah Islam yang ia buka, lembaga-lembaga tahfizh yang ia gerakkan, masjid-masjid yang ia bangun, adzan yang ia kembalikan dengan bahasa Arab, ternyata sejak tahun 1996 bermunculan Necmettin Erbakan, hingga penghujung tahun 2006, benih-benih dakwah Menderes bermunculan seperti: Abdullah Gull, Recep Tayip Erdogan, dan generasi terbaik Turki saat ini. 

Adnan Menderes bagi dunia Islam, tak terlalu banyak orang yang mendengar. Karena ia tak pandai menulis buku-buku, hingga tak ada yang menjulukinya Allamah Mujtahid Mutlaq Syaikh. Tapi pengorbanannya menjadi teladan bagi generasi muda Turki, sejajar dengan Imam Syahid Hasan Al-Banna, Sayyid Quthb, Raja Faisal, yang tinta darahnya melegenda, tidak sekedar buku-buku kecil yang membingungkan generasi di kemudian hari. Tentu kita bisa memilah-memilih, mana pejuang Syariah sejati dan mana yang sekedar ilusi. Wallahu A'lam. 

Minggu, 19 Mei 2013

Jangan Lupakan Target Akhir Dakwah Kita


Oleh: KH. Hilmi Aminuddin
Target akhir dakwah kita adalah nasyrul hidayah (menyebarkan petunjuk) dan li I’laai kalimatillah (meninggikan kalimah Allah), hatta laa takuuna fitnatun wayakuunaddiinu kulluhu li-Llah (supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah). Jangan lupakan target akhir ini.
Amal khoiri yang pendekatannya kesejahteraan, jangan dianggap sebagaighayah (target akhir), itu sasaran antara saja. Memang dia suatu anjuran dari Allah, tapi dia sasaran antara dari segi dakwah, diharapkan melalui ihsan kita menghasilkan penyikapan dan sambutan yang khoir. Hal jazaul ihsan illal ihsan,tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula. Tapi ihsan kita, operasi mewujudkan kesejahteraan itu jangan dianggap tujuan akhir. Negara-negara Eropa itu adalah Negara yang sejahtera hidupnya. Tapi 50% penduduknya atheis.
Bagi kita, jadi camat, bupati, walikota, gubernur atau presiden, itu sasaran antara. Akhirnyahatta laa takuuna fitnatun wayakuunaddiinu kulluhu li-Llah (supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah). Wa kalimatullah hiyal ulya (dan kalimat Allah itulah yang tinggi).
Jadi, amal tsaqafi, orang jadi bertsaqafah; amal khairi, orang jadi sejahtera; itu hanyalah sasaran-sasaran antara kita. Sebab kalau orientasi masyarakat madani itu hanya terdidik, dan sejahtera seperti di Eropa, banyak yang mulhid, atheis walaupun terdidik dan sejahtera. Walaupun bukan atheis terorganisir seperti komunis, style masyarakat sebagai individu itu atheis. Bahkan memandang keagamaan itu merupakan bagian dari budaya.
Di Jepang juga masyarakatnya sangat sejahtera. Tapi bagi mereka agama itu kultur yang terserah selera, boleh berganti kapan saja. Orang Jepang saat lahir umumnya disambut dengan upacara-upacara Budha. Ketika nanti menikah dirayakan dengan upacara Kristen dan ketika meninggal dengan upacara Sinto. Kata ikhwah yang pernah bermukim di Jepang, pernah ada sensus keagamaan, ternyata pemeluk agama di Jepang itu tiga kali lipat dari jumlah penduduk. Jadi mereka sebenarnya sejahtera dan terdidik. Secara fisik, materi, mereka terlihat bahagia. Tapi yabqa ala dhalalah (tetap dalam kesesatan).
Nah kita sebagai partai dakwah tidak begitu. Maksud saya, kalau kita sudah bisa mentau’iyah(menyadarkan), menjadi terbuka, bebas, demokratis, mentatsqif, menjadi terdidik, atau menyejahterakan sekalipun, perjalanan kita masih tetap jauh. Sebab sesudah itu, bagaimana mereka bisa kita konsolidasikan, bisa kita koordinasikan, kita mobilisasikan, litakuuna kalimatulladziina kafaru sulfa wa kalimatullahi hiyal ‘ulya. Ini penting untuk selalu diingatkan dan dicamkan. Apalagi di masa-masa musyarokah (partisipasi politik) ini.
Jangan merasa sukses menjadi pemimpin  Pemda itu ukurannya sekedar telah membangun sekolah sekian, madrasah sekian, kesejahteraan, pertanian subur; sementara hidayah tercecer. Makanya keterpaduan langkah-langkah yang sifatnya tarfih (kesejahteraan), atau tatsqif(mencerdaskan bangsa) harus sejajar dengan upaya-upaya mendekatkan orang pada hidayah Allah. Harus begitu.
Ini saya ingatkan karena ketika kita di masyarakat dituntut di sektor kesejahteraan, di sektor kebijakan, di sektor pendidikan, di sektor kesehatan; maka harus secara menyatu terpadu dengan nasyrul hidayah (menyebarkan petunjuk Islam), nayrul fikrah (menyebarkan gagasan Islam), wa nasyrul harakah (penyebaran gerakan dakwah). Agar mereka akhirnya bergerak bersama-sama li I’lai kalimatillah. [  ]
dari: http://www.al-intima.com/taujih-hilmi-aminuddin/jangan-lupakan-target-akhir-dakwah-kita

Minggu, 12 Mei 2013

33 Kerugian Menjadi Kader Partai Dakwah

sumber: http://www.facebook.com/photo.php?fbid=446448908782789&set=a.420085908085756.1073741827.100002530505520&type=1&ref=nf

JANGAN MAU JADI KADER PKS ? (33 KERUGIAN MENJADI KADER PKS)

Jika anda menjadi kader PKS akan banyak ruginya, sudah banyak yang terjerumus kedalam kubangan DAKWAH maka anda akan :

1. Mengikuti pembinaan pekanan (dalam Unit Pembinaan Pengkaderan Anggota/UPPA)
2. Sedikit tidur (karena harus bangun malam untuk qiyamul lail).
3. Banyak waktu yang tersita (karena harus tilawah Al-Qur'an satu juz setiap hari dan menghafal Al-Qur'an 1 ayat sehari)
4. Mengajak orang lain untuk mengaji
5. Menjadi Pembina (mengajar pekanan dalam kelompok pembinaan/UPPA), jika UPPA anda ada 3 maka sudah 3 hari setiap pekan anda akan keluar rumah.
6. Uang anda akan berkurang (karena akan diinfaq kan dijalan Allah)
7. Mengajak anak isteri (bagi yang sudah menikah) mengerti dan memahami Islam secara komprehensif.
8. Tidak boleh pacaran (nanti kalau mau menikah saja akan dibantu oleh pembina)
9. Anda harus senantiasa memohon ampun atas dosa-dosa untuk diri sendiri dan orang lain
10. Anda tidak akan pernah bisa merokok (karena jika merokok anda akan malu dengan kader yang lain, mereka tidak ada yang merokok.
11. Anda akan mengikuti pelatihan-pelatihan manajemen yang diperuntukkan untuk anggota.
12. Harus baik dalam bacaan Al-Qur'an dan senantiasa membperbaikinya.
13. Melakukan General Check Up (satu tahun sekali)
14. Menghindari berlebihan dalam mengkonsumsi Kopi dan teh.
15. Memprhatikan kebersihan dalam segala hal (tempat tinggal, pakaian, tempat makan, badan dan tempat kerja)
16. Jujur dalam berkata (tidak akan sempat berdusta)
17. Harus menepati janji (tidak boleh ingkar)
18. Harus menjadi pemberani dan tahan uji.
19. Menjadi orang yang memiliki wibawa dan mengutamakan keseriusan.
20. Memliki rasa malu yang kuat dan perasaan yang halus.
21. Menjadi orang yang adil dalam memutuskan hukum dengan benar.
22. Anda akan menjadi orang yang banyak aktivitas, yang terlatih memberikan pelayanan-pelayanan sosial.
23. Anda harus menjadi orang yang berhati lembut, dermawan, lapang dada, pema'af dan melupakan kesalahan orang lain.
24. Harus memiliki perpustakaan pribadi (walau kecil)
25. Menekuni usaha ekonomi sekalipun sudah kaya.
26. Jangan berambisi menjadi PNS anggaplah itu sebagai pintu rizki yang paling sempit (tapi jangan menolak jika ada peluang)
27. Menuntut hak anda dan menunaikan hak orang lain.
28. Menjauhkan diri dari perjudian.
29. Menjauhkan diri dari riba.
30. Menabung dari sebagian penghasilan (menjaga dalam keadaan darurat).
31. Berpuasa sunnah minimal 3 hari dalam sebulan.
32. Berusaha dalam keadaan berwudhu dari sebagian besar waktu.
33. Menghindari sejauh-jauhnya meminum arak (khamer)

Inilah diantaranya 33 poin yang anda harus lakukan jika anda menjadi kader PKS bahkan saya dengar lebih lagi dari itu ?.
sumber :achmad bukhori lubis

Partai Dakwah.. Nasibmu kini


dari: http://www.facebook.com/notes/akmal-burhanuddin/pks-nasibmu-kini/10150126503413590
Bismillahirrahmanirrahim…

Kita berbicara tentang sebuah partai politik di Indonesia kali ini, bukan partai demokrat sang pemenang pemilu 2009 atau pun Golkar pemenang pemilu 2004 atau PDIP pemenang pemilu tahun 1999, partai ini belum pernah menjadi pemenang pemilu, prestasi terbaiknya “hanya” menduduki peringkat ke 4 di pemilu 2009 dan “gagal total” dalam target pencapaian nya yang ingin meraup 20 Juta suara di Pemilu 2009.

Namanya Partai Keadilan Sejahtera yang biasa di singkat dengan PKS, partai  yang didirikan di Jakarta pada hari Sabtu, tanggal 9 Jumadil ‘Ula 1423 bertepatan dengan 20 April 2002, adalah kelanjutan Partai Keadilan yang didirikan di Jakarta pada hari Senin, tanggal 26 Rabi’ul Awwal 1419 bertepatan dengan 20 Juli 1998.

Partai yang sudah melahirkan banyak nama yang memenuhi belantika politik Indonesia seperti Nurmahmudi Ismail ( mantan menteri kehutanan dan sekarang waikota depok), Hidayat Nurwahid (mantan ketua MPR) Tifatul Sembiring (Menkominfo), Gatot Pudjo Nugroho (Plt.Gubernur Sumatera Utara), Ahmad Heryawan ( Gubernur Jawa Barat), Irwan Prayitno (Gubernur Sumatera Barat), Sa’adudin (Bupati Bekasi) dll, Partai ini pun banyak menghasilkan para politisi muda yang tak kalah cerdas dari para seniornya, sebut saja Anis Matta, Fahri Hamzah, Andi Rahmat, Mahfudz Sidiq, Nasir Djamil, Mustafa Kamal, serta barisan para wanita nya yang tak kalah hebat seperti Yoyoh Yusroh, Nursanita Naustion, Ledya Hanifa serta lain nya. Bukan di bidang politik saja, mereka pun banyak menelurkan para sastrawan hebat seperti Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, M.Yulius dan lain2

Tapi bukan kehebatan nya yang akan kita bicarakan saat ini, karena nasib PKS saat ini begitu “memprihatinkan”, lihat saja beberapa hari lalu mereka di kejutkan dengan manuver dari mantan pendiri mereka sendiri, sang Presiden PKS di katakan sebagai mantan Mujahidin di Afghanistan yang membuat para pemilih PKS yang tidak terlalu “ekstrem” dalam masalah jihad memikirkan ulang untuk memilih PKS karena takutnya PKS punya “hidden Agenda” untuk Indonesia, lalu sang Presiden di laporkan ke BK karena menerima uang dari Jusuf Kalla yang sudah di bantah JK sendiri, dan sang pelapor tidak membawa bukti apa2 selain “katanya”, lalu sekjen nya di laporkan ke KPK terkait penggelapan dana yang sudah di clearkan juga karena jumlah nya berbeda dengan yang di audit KPUD DKI kala itu, belum lagi masalah 3 petinggi nya yang poligami lalu laporan ke polisi tentang Presiden nya yang melakukan tindakan tidak menyenangkan (yang laporan nya di tolak polisi) terlihat bahwa memang PKS saat ini sedang memprihatinkan.

Lihat saja, mana ada liputan tentang pekerjaan para kadernya di tingkat grassroot, adakah liputan tentang Forsitma (Forum Silaturahmi Majelis Ta’lim) atau liputan bahwa kader2 partainya selalu mengadakan bakti sosial di tiap 2 bulan nya?? Tidak ada, yang ada paling hanya cibiran bahwa mendekati majelis ta’lim karena ingin suara, “mengadakan baksos kok pake cerita2 itu riya nama nya” apalgi yang dibutuhkan masyarakat sekarang bukan ikan tapi pancing, baksos Cuma buat masyarakat jadi manja tidak mau bekerja, semua ini PKS lah penyebab nya!!!

Ketika RATUSAN RIBU kadernya turun ke jalan untuk menyuarakan keadilan untuk sesama di belahan bumi lain nya, media pun melakukan korupsi berita, paling hanya di tulis ratusan atau ribuan, dan komentar yang akan muncul hanya “PKS selalu membuat sulit warga Jakarta dengan demo nya, buat macet aja!!!” semua ini PKS lah penyebab nya!!!

Tak pernah ada juga liputan tentang kader-kadernya yang berjasa, mereka lupa perda larangan merokok lahir dari para anggota DPRD dari PKS, kenaikan gaji PNS dan tunjangan Kinerja Daerah untuk PNS DKI pun lahir dari tangan2 mereka, yang ada hanya “larangan merokok melanggar hak manusia dan menaikkan tunjangan PNS hanya membuat sembako tambah melambung” semua ini PKS lah penyebab nya!!

Bukan hanya dari kalangan external, dari kalangan umat islam pun PKS seperti “pesakitan” mereka di anggap berdakwah dengan cara yang haram, demokrasi itu haram!!! Karena Mayoritas ulama mengatakan itu (yang ketika di tanyakan siapa saja ulama nya tidak pernah di jawab) padahal ini hanya masalah khilafiyah saja, PKS juga di anggap telah keluar dari ciri khas dakwah mereka, semua nya sekarang berjas dan naik mobil mewah, “biasa nya tuh PKS jalan kaki, masak sekarang naik mobil , gak militan!!” Sudah keluar dari khittah nya, karena para petinggi nya sudah hubbuddunya (cinta dunia) maka para umat islam hari ini pun semkin banyak yang mengejar dunia, semakin banyak membuat usaha biar dapat penghasilan yang banyak… semua ini PKS lah penyebab nya!!!

Mereka pun sekarang serba salah, seperti cerita tentang poligami misalnya, ketika ada yang mengatakan bahwa poligami beberapa petinggi pks bermasalah, maka semua mencaci…”astaghfirullah ustadz kok begitu, pada zina semua” tapi ketika di tegaskan tidak ada yang bermasalah, karena PKS tidak melarang poligami semua mencaci juga “ustadz gatell doyan nya kawin doang”

Ketika berita keburukan mereka ada di suatu media, lihatlah link2 lain nya tentang berita itu, banyak sekali ada puluhan yang jika kita buka satu persatu inti pemberitaan nya sama, Cuma judulnya saja, media sedang menggiring pembaca mau baca berita yang mana saja, media sedang menghidangkan para pembaca judul yang berbeda, terserah mau baca yang mana intinya PKS buruk citra nya.,

Kalian pasti pernah dengan berita bahwa anggota dewan PKS tertanggap maen judi kan?? Pasti, karena itu semua ada di media, tapi pernah tau kan kalian bahwa anggota dewan nya sudah di pecat?? Tahukah bahwa anggota dewan nya dari unsur eksternal PKS? Yang di rangkul untuk memastikan bawah PKS memang sudah terbuka?? Hhmm sepertinya itu bukan berita yang bagus buat media, kecuali beberapa saja. karena Bad news tentang PKS adalah Good News untuk media.

Sekarang posisi mereka serba salah,  ketika era tanzhimi dulu kader PKS di katakan eksklusif, tidak membaur dan ini tidak akan memuluskan dakwah nya, karena islam itu rahmatan lil alamin tidak tersekat semua harus bisa menerima manfaat dari islam, karena islam bukan hanya untuk kader saja tapi untuk seluruh lapisan masyarakat, tapi ketika PKS memproklamasikan bahwa mereka menjadi partai terbuka, siapa saja boleh jadi anggota nya (bukan kader) mereka pun di caci, menghalalkan segala cara untuk dapat suara, berteman dengan kafir bahkan ada yang mengatakan semua nya akan masuk neraka (kayak neraka punya dia aja)

PKS oh PKS kasihan sekali nasib kalian, apapun yang kalian lakukan akan ada penentang nya, mending mundur sajalah ,bubarkan partai nya kan enak tidak perlu mendengar cibiran banyak orang? Iya kan? Jangan nekat deh PKS…  ada bom buku di utan kayu aja kalian kena getahnya, jangan jangan ketika misalkan kader kalian menjadi presiden suatu saat nanti akan ada kudeta berdarah dari masyarakat, karena kalian tidak pernah di suka…

Tapi ya kalo kalian tetap nekat, tetap kuat dengan cibiran semua pihak, tetap kokoh strukturnya, tetap membaca qur’an walau buat acara di hotel, tetap membina ribuan halaqoh yang di dalam nya membicarakan kebaikan saja, tetap banyak mendirikan SDIT dan pesantren2 tahfidz, tetap kuat bekerja di grasroot, membina majelis ta’lim, membina pengajian kantoran, pengajiaan karang taruna, membina banyak majelis ta’lim membina rohis-rohis sekolah dan LDK kampus tanpa pengharusan untuk memilih PKS di pemilu nantinya… ya sudah saya tidak bisa banyak berkata- kata, kau teruskan saja apa yang selama ini sudah kau lakukan wahai PKS  

dan ijinkan aku ada di dalam barisan kalian, seraya meneriakkan takbir dan berkata “bekerja untuk Indonesia adalah ibadah”


Fuad Aris

Kamis, 02 Mei 2013

Perdana Mentri Turki Erdogan : Ganti Miras Dengan Yoghurt





Memicu perdebatan sengit mengenai konsumsi alkohol, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan telah menolak penggambaran bir sebagai minuman nasional negara itu, pernyataan yang mengundang kemarahan para tokoh sekularis. 

"Bir sayangnya dianggap sebagai minuman nasional," kata Erdogan dalam sebuah simposium tentang kebijakan alkohol global di Istanbul seperti dikutip oleh Reuters, demikian lansir onislam.net, Ahad 28 April. 

"Namun, minuman nasional kita adalah ayran," tambahnya, mengacu pada minuman pelengkap makan siang berupa campuran yoghurt, air dan garam, biasanya diminum dengan daging kebab. 

Erdogan memperingatkan bahwa promosi anggapan bahwa bir adalah minuman orang Turki turut memperbesar konsumsi bir di negara itu. Erdogan, pemimpin Partai, Keadilan dan Pembangunan  memperingatkan bahwa konsumsi alkohol merugikan gaya hidup orang Turki. 

"Tidak ada cara yang Anda dapat mempertahankan konsumsi alkohol sebagai gaya hidup yang tidak memiliki manfaat bagi masyarakat, tetapi sebaliknya kerugian menimbulkan," katanya.

Sekitar 99 persen penduduk Turki mengaku Muslim, sebagian besar adalah Sunni. Islam mengambil sikap tanpa kompromi dalam melarang minuman keras. Baik meminum maupun memperdagangkannya.

Sekularis menentang

Tapi pernyataan Erdogan telah mengundang kemarahan penganut sekuler di Turki. 

"Memang benar, semua yang Anda minum adalah ayran dengan pasta Anda di dalam masjid Anda," isi salah satu komentar pada akun Twitter resmi Erdogan segera setelah komentarnya. 

"Kita ambil contoh dari nenek moyang kita yang minum minuman Nasional kita: raki," lanjut pesan tersebut, mengacu pendiri negara sekuler Turki Mustafa Kemal Ataturk, yang sering difoto dengan segelas raki di tangan. Raki adalah bir fermentasi asal Turki. 

Partai Erdogan mendapatkan popularitas karena keberhasilan kebijakan ekonominya, mengubah Turki dari salah satu negara terlemah di Eropa untuk menjadi perekonomian terbesar ke-15 di dunia. 

Pemerintah Erdogan telah memberlakukan pajak konsumsi tertinggi pada alkohol di dunia. Selama tahun lalu, pembatasan lainnya pada konsumsi Alkohol telah diterapkan, termasuk keputusan pada peningkatan jumlah kota yang memberlakukan pembatasan minum di depan umum maupun di iklan. 

Baru-baru ini, Erdogan melarang penjualan alkohol pada semua penerbangan domestik dan beberapa penerbangan internasional dari maskapai Turki. 

Langkah-langkah telah berhasil menurunkan persentase konsumsi alkohol, hanya mencapai enam persen rumah tangga Turki yang mengkonsumsi minuman beralkohol pada tahun 2008, turun dari delapan persen pada tahun 2003, menurut pusat penelitian Betam di Istanbul Bahcesehir University. [hr]

sumber : http://muslimdaily.net/berita/internasional/erdogan-tolak-bir-sebagai-minuman-nasional-turki.html#.UX9s56KNnKg

Share this post :


Sumber : http://nurdin212.blogspot.com/2013/04/eperdana-mentri-turki-erdogan-ganti.html#ixzz2SC8ZUemB

http://nurdin212.blogspot.com/2013/04/eperdana-mentri-turki-erdogan-ganti.html

Jumat, 26 April 2013

"Lagi, Partai Islam & Demokrasi" by @hafidz_ary



Hihihi ... Semua org menikmati demokrasi ... Termasuk mereka yg anti demokrasi :D

Suara anti demokrasi barui terlindungi di alam demokrasi. Di alam rezim otoriter, suara ini terpasung :D

Di alam demokrasi ini suara lantang anti demokrasi memperoleh tempatnya

Demokrasi sdh ada jauh sebelum zaman rasulullah ,kenapa dalam alquran Allah tdk cantumkan kata demokrasi dan pengharamannya sbgmn babi?

Dan Mustahil bagi Allah lupa u haramkan demokrasi RT @dusrimulya: iya ya..klo demokrasi tu haram, pasti udah diatur dlm Al quran ya gus? :D

@TarbyahBukanPKS yang paling bersalah atas terus diberlakukannya hukum selain Allah adalah yg mendiamkannya

Ada yg bs tunjukkan dalil qath'I ttg haramnya demokrasi? Demokrasi sdh ada jauh sebelum Rasulullah, jk haram mk pengharamannya akan lugas

@TarbyahBukanPKS kami gak setuju, krn itu kami memilih bertarung u mengubahnya dan bukan membiarkannya. Biar bs jawab saat ditanya Allah

@TarbyahBukanPKS jelas ente mendiamkan. Pertarungan pembahasan hukum ada di parlemen dan ente ada dimana?

"Diskusi" demokrasi sambil dengerin mars PKS itu sesuatu :D

Andaikan para haters ini melihat ekspresi ketika kami ngetwit :D

mndiamkan hukum yang bukan hukum Allah berjalan begitu saja tanpa perlawanan itu mengerikan sobat. apa yg akan kita katakan kpd Allah kelak?

@KakaEnjar prinsip demokrasi banyak dicontohkan rasul. memilih imam shalat harus yg dicintai jamaahnya

@khoir82pwk @amri_el_barca prinsip2 dlm demokrasi diamalkan. memilih imam shalat, keputusan uhud , dll

rembug adalah proses pertarungannya. argumen jd senjatanya “@AmriMoeslim: ikut rembug membuat hukum2 taghut jauh lebih ngeri sobat.”

mendiamkan hukum negeri ini diputuskan oleh org2 yg tdk berpihak pada Islam itu hal yg mengerikan. apa yg mau dijawab saat ditanya Allah?

di medan perang , rudal jd senjatanya . di medan pertarungan parlemen , argumen, kata2 , fakta2 dan data2 jadi senjata . diam bukan solusi

gunakan bahasa kaummu. “@AmriMoeslim: @hafidz_ary : sekuat apapun argumen bila tdk bersandar syara' apalah arti?”

@KakaEnjar banyak prinsip demokrasi yang sejalan dengan islam. ada yg tdk sejalan, ini yg kita buang

@d_ulhaque justru itulah islam , prinsip terbuka , kepada siapa saja, memberikan kesempatan kpd siapapun untuk mendukung kerja da'wah

mengerikan .. apa yg akan kita jawab di hadapan Allah ketika ditanya , kenapa hukum2 yg bukan hukum Allah dibiarkan? knp kalian diam?

cuma ada cinta dlm hati kami “@KakaEnjar: kami andem tp kami tak benci para penunggang demokrasi, silahkan saja, stiap org punya cara”

cinta menghilangkan rasa kantuk kami #tsaah “@Ariteg4: @hafidz_ary cukup jelas kalo sekarang sudah larut malam. dan saat nya untuk tidur. :)

yup “@KakaEnjar: @hafidz_ary mungkin ini lah cara Allah mmpersatukan kita, manusia2 akhir masa :)”

cinta membuat kami cukup tidur sebentar saja . #tsaaah “@Ariteg4: @hafidz_ary percuma cinta kalo ntar bangun nya kesiangan”

cinta kami pada umat ini , baik yg mendukung atau membenci kami yang membuat hilang rasa kantuk dari pelupuk mata kami ..

bentuk cinta kami pd umat ini adalah menolak azas tunggal dan mnyelamatkan ormas2 Islam agar bs terus eksis , trmasuk ormas yg membenci kami

@khoir82pwk makanya berjuang jangan sampai itu terjadi , bertarung agar hukum Allah dimenangkan

meskipun kalian membenci kami, cuma cinta yg bisa kami balas . dlm RUU Ormas, kami membela mereka yg membenci kami.

jk dada ini kalian belah , cuma cinta yg akan kalian lihat, meskipun benci yg kalian tunjukkan pada kami

cinta kami pada umat ini yang membuat istri2 dan anak2 kami jarang bersama kami #tsaaah

Alhamdulillah , kami senang saudara2 yang membenci kami ini bisa trus bs berda'wah dengan tenang saat azas tunggal dibatalkan

kami tak peduli apa yang kalian lakukan pada kami, tp kami senang azas tunggal berhasil kami gagalkan dan kami senang kalian senang #cinta

kami tak mau azas tunggal dijadikan alat untuk menghabisi sebagian saudara2 muslim kami, meskipun mrk membenci kami.

jangan sedih ya melihat diskusi ini ... ini bukan perdebatan . sy menjawab dg santun insya allah . tak sedikitpun kami hendak jd musuh mrk

kalo kami benci pd sebagian saudara muslim yg membenci kami jelas kami akan dukung azas tunggal dan mrk selesai. kami cinta kalian saudaraku

adakah kami membalas kebencian kalian pada kami? tdk, fikiran kami habis untuk tegaknya kemuliaan umat ini, temasuk kalian yg membenci kami

yup “@El_Hamas: @hafidz_ary kecintaan kita untuk tegaknya kemuliaan lebih besar daripada kebencian mereka kpd kita ya gus :D”

mendiamkan dan memimpikan kemenangan islam adalah utopis

haters hanyalah kaum yang belum mengerti ... dengan atau tdk kalian minta , kami perjuangkan anda . RUU ormas buktinya

Jk PKS mundur dr demokrasi mengikuti nasihat andem , maka Azas tunggal sdh masuk ke dlm RUU ormas tanpa perlawanan

Jk semua muslim mundur dari parlemen , maka semua produk UU tak satu pun yg berpihak pada muslim . Hukum yg bukan hukum Allah makin menjadi2

Diterbitkan UU ormas versi anti Islam , Bank syariah dilarang, miras judi dilegalkan. Apa yg kita lakukan? Kudeta? Pake apa?

Miras dan prostitusi dilegalkan . Trus? Gpp? Da'wah makin berat makin ringan? Gimana cara kita bilang gak sepakat? Demo?

Apa yang kita lakukan jk kita mundur dan semua hukum substansinya anti islam? Demo? Islam diposisikan jd musuh negara?

Tiap hari kita demo menolak UU legalisasi miras, judi, prostitusi, pornografi? Tiap hari kita berhadapan dg aparat? islam jd musuh negara?

Kenapa justru Islam yg harus diposisikan jd musuh negara? Kenapa bukan yg anti Islam yg kita posisikan sbg melawan hukum dan musuh negara?

Jk PKS mundur dari demokrasi , Indonesia kehilangan satu2nya harapan akan Indonesia baru

Org kafir gembira dengan kematianku? ... Ini sebuah sanjungan . Berasa Hasan Al Banna :D

Bukan sombong ... Bisa kita berharap lahir Indonesia baru pada Demokrat, Golkar , PDIP, Nasdem?

@ibnuqasim PKS satu2nya yg berjuang mendelivery Islam dalam pertarungan demokrasi

Kenapa harus PKS yang mundur? PKS satu2nya aspirasi umat Islam di parlemen . Apa anda bs kendalikan PPP , PAN, PKB? Cek waktu century

Kenapa andem gak minta demokrat, Golkar, PDIP, Nasdem dan partai2 sekuler lain untuk mundur dr demokrasi? Kenapa PKS?

Menghancurkan PKS , berarti menghancurkan mimpi seluruh bangsa akan hadirnya ruh baru, generasi baru dan Indonesia baru

Komparasi konsepsi , agama atau ideologi itu hal biasa , ini makanan untuk akal , jangan alergi dan merasa berat

Jk PKS kemarin sudah mundur , maka seluruh ormas Islam sdh dibubarkan oleh azas tunggal .

Itulah Islam, terbuka bg siapa saja RT @josephsihotang: Bukan cuma Islam kan sekarng caleg PKS ada yg pendeta :p RT @hafidz_ary:

Di Indonesia timur, rakyat mayoritas non muslim, pemilihnya non muslim, non muslim mengajukan membantu perjuangan PKS. Ditolak?

Bcr Khilafah dan syariat Islam tp mindsetnya kok terkungkung, eksklusif, sempit, fanatik

Rasulullahnya berjiwa global, alqurannya universal, kenapa kita jd bermental kerdil, eksklusif , sempit dan cupet?

Dan begitu bersemangatnya aleg2 non muslim mendukung perjuangan PKS dan terkesimanya mrk dg Islam, keluarga aleg ini kemudian masuk Islam.

Khilafah itu kesatuan komanda dunia Islam memimpin dunia yg di dalamnya beragam agama dan keyakinan. #mindsetglobal

Mindset global harus kita latih jk ingin Islam jadi pemimpin dunia . Buat mental kerdil, sempit, dan cupet

Mrk Semua sdh gagal RT @roodey11: Knp nggak? "@hafidz_ary: Bukan sombong ... Bisa kita berharap lahir Indonesia baru pada Demokrat, Golkar

Di daerah Indonesia timur dimana muslimnya minim apalagi kader PKS nya , sangat logis menerima non muslim yg bersedia berjuang

Bicara khilafah itu harus selaras dg mindsetnya ... Mentalnya harus pemimpin dunia, bukan pemimpin ta'lim di masjid RT yg satu harokah

Realita RT @roodey11: Twitt bang ttg bisakah berharap pd partai macam Demokrat,Golkar,PDIP n Nasdem buat saya agak mengecilkan orang lain :)

Hentakan biar bangun dan berfikir RT @lutfiaf: @hafidz_ary @roodey11 walaupun realita tetep sombong namanya

Hal yg logis jk dengki dihilangkan RT @hidahidaan: khususnya di papua yg sgt sensitif. Menyalegkan non muslim lbh kecil mudharatnya.

Prinsip Islam : keadilan, kesejahteraan, cinta, kerja, harmoni? RT @JohanzahR: non muslim bersedia berjuang untuk apa? Untuk islam?

Gak ah . Jelas bedanya di kepala saya RT @saif1924: @hafidz_ary ..slama ini org JIL yg ngomong kyak gini. Ternyata antum juga sama saja

Kalo sama , JIL gak akan anti banget sama PKS RT @saif1924: ..slama ini org JIL yg ngomong kyak gini. Ternyata antum juga sama saja

Gak akan menang , bertarung u menang bukan u kalah RT @ekurnia82: @hafidz_ary klo ada yg muslimnya apa PKS juga mencaleg kan mereka yg musli

Politik memang pertarungan merebut kekuasaan , tinggal urusannya kekuasaan itu untuk apa. Ini yg membedakan kami dan #mereka

Sudah lama pak . Periode sebelumnya jg sdh ada RT @ST_1978: @hafidz_ary suatu kemajuan pks nrima non muslim ( yg katanya kaum kafir ? )

Tdk menghina, komparasi konsepsi hal biasa RT @stamp_crew: @hafidz_ary lalu knpa slama ini antoem sering mengina agama lain? RT

@ElanMaulana IM memutuskan bertarung demokrasi juga dengan syuro alim ulama . yusuf qardhawi juga lugas sekali fatwanya

ndak “@Roollz: kalo ada deadlock,pks ikut lobi2 transaksional kah sblm Voting?:) RT @hafidz_ary Ada argumen andem yg belum terbantahkan?:)”

@ElanMaulana dalil mereka utk menghabisi Islam , dalil kami untuk membela Islam. itu bedanya. ada pertanyaan lagi?

ini cuma makanan akal aja , sederhana, komparasi konsepsi “@stamp_crew: @hafidz_ary gak merasa menghina? Brati nt kurang peka perasaannya”

@ElanMaulana cukup skedar tdk ada larangan sesuatu bs mubah

@ElanMaulana tdk , kami beriman pada alquran dan sunnah . terkait strategi sangat situasional
hafidz_ary 20 hours ago

mempertahankan argumen dianggap benar sendiri? “@paramuda: "Yg saya tidak suka dari PKS itu merasa benar sendiri!" kata teman kantor.
hafidz_ary 20 hours ago

@roodey11 @fwpram kita bicara sistem partai yg bobrok. kebaikan individu jd anomali

http://chirpstory.com/li/71918