Minggu, 19 Mei 2013

Jangan Lupakan Target Akhir Dakwah Kita


Oleh: KH. Hilmi Aminuddin
Target akhir dakwah kita adalah nasyrul hidayah (menyebarkan petunjuk) dan li I’laai kalimatillah (meninggikan kalimah Allah), hatta laa takuuna fitnatun wayakuunaddiinu kulluhu li-Llah (supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah). Jangan lupakan target akhir ini.
Amal khoiri yang pendekatannya kesejahteraan, jangan dianggap sebagaighayah (target akhir), itu sasaran antara saja. Memang dia suatu anjuran dari Allah, tapi dia sasaran antara dari segi dakwah, diharapkan melalui ihsan kita menghasilkan penyikapan dan sambutan yang khoir. Hal jazaul ihsan illal ihsan,tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula. Tapi ihsan kita, operasi mewujudkan kesejahteraan itu jangan dianggap tujuan akhir. Negara-negara Eropa itu adalah Negara yang sejahtera hidupnya. Tapi 50% penduduknya atheis.
Bagi kita, jadi camat, bupati, walikota, gubernur atau presiden, itu sasaran antara. Akhirnyahatta laa takuuna fitnatun wayakuunaddiinu kulluhu li-Llah (supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah). Wa kalimatullah hiyal ulya (dan kalimat Allah itulah yang tinggi).
Jadi, amal tsaqafi, orang jadi bertsaqafah; amal khairi, orang jadi sejahtera; itu hanyalah sasaran-sasaran antara kita. Sebab kalau orientasi masyarakat madani itu hanya terdidik, dan sejahtera seperti di Eropa, banyak yang mulhid, atheis walaupun terdidik dan sejahtera. Walaupun bukan atheis terorganisir seperti komunis, style masyarakat sebagai individu itu atheis. Bahkan memandang keagamaan itu merupakan bagian dari budaya.
Di Jepang juga masyarakatnya sangat sejahtera. Tapi bagi mereka agama itu kultur yang terserah selera, boleh berganti kapan saja. Orang Jepang saat lahir umumnya disambut dengan upacara-upacara Budha. Ketika nanti menikah dirayakan dengan upacara Kristen dan ketika meninggal dengan upacara Sinto. Kata ikhwah yang pernah bermukim di Jepang, pernah ada sensus keagamaan, ternyata pemeluk agama di Jepang itu tiga kali lipat dari jumlah penduduk. Jadi mereka sebenarnya sejahtera dan terdidik. Secara fisik, materi, mereka terlihat bahagia. Tapi yabqa ala dhalalah (tetap dalam kesesatan).
Nah kita sebagai partai dakwah tidak begitu. Maksud saya, kalau kita sudah bisa mentau’iyah(menyadarkan), menjadi terbuka, bebas, demokratis, mentatsqif, menjadi terdidik, atau menyejahterakan sekalipun, perjalanan kita masih tetap jauh. Sebab sesudah itu, bagaimana mereka bisa kita konsolidasikan, bisa kita koordinasikan, kita mobilisasikan, litakuuna kalimatulladziina kafaru sulfa wa kalimatullahi hiyal ‘ulya. Ini penting untuk selalu diingatkan dan dicamkan. Apalagi di masa-masa musyarokah (partisipasi politik) ini.
Jangan merasa sukses menjadi pemimpin  Pemda itu ukurannya sekedar telah membangun sekolah sekian, madrasah sekian, kesejahteraan, pertanian subur; sementara hidayah tercecer. Makanya keterpaduan langkah-langkah yang sifatnya tarfih (kesejahteraan), atau tatsqif(mencerdaskan bangsa) harus sejajar dengan upaya-upaya mendekatkan orang pada hidayah Allah. Harus begitu.
Ini saya ingatkan karena ketika kita di masyarakat dituntut di sektor kesejahteraan, di sektor kebijakan, di sektor pendidikan, di sektor kesehatan; maka harus secara menyatu terpadu dengan nasyrul hidayah (menyebarkan petunjuk Islam), nayrul fikrah (menyebarkan gagasan Islam), wa nasyrul harakah (penyebaran gerakan dakwah). Agar mereka akhirnya bergerak bersama-sama li I’lai kalimatillah. [  ]
dari: http://www.al-intima.com/taujih-hilmi-aminuddin/jangan-lupakan-target-akhir-dakwah-kita

Minggu, 12 Mei 2013

33 Kerugian Menjadi Kader Partai Dakwah

sumber: http://www.facebook.com/photo.php?fbid=446448908782789&set=a.420085908085756.1073741827.100002530505520&type=1&ref=nf

JANGAN MAU JADI KADER PKS ? (33 KERUGIAN MENJADI KADER PKS)

Jika anda menjadi kader PKS akan banyak ruginya, sudah banyak yang terjerumus kedalam kubangan DAKWAH maka anda akan :

1. Mengikuti pembinaan pekanan (dalam Unit Pembinaan Pengkaderan Anggota/UPPA)
2. Sedikit tidur (karena harus bangun malam untuk qiyamul lail).
3. Banyak waktu yang tersita (karena harus tilawah Al-Qur'an satu juz setiap hari dan menghafal Al-Qur'an 1 ayat sehari)
4. Mengajak orang lain untuk mengaji
5. Menjadi Pembina (mengajar pekanan dalam kelompok pembinaan/UPPA), jika UPPA anda ada 3 maka sudah 3 hari setiap pekan anda akan keluar rumah.
6. Uang anda akan berkurang (karena akan diinfaq kan dijalan Allah)
7. Mengajak anak isteri (bagi yang sudah menikah) mengerti dan memahami Islam secara komprehensif.
8. Tidak boleh pacaran (nanti kalau mau menikah saja akan dibantu oleh pembina)
9. Anda harus senantiasa memohon ampun atas dosa-dosa untuk diri sendiri dan orang lain
10. Anda tidak akan pernah bisa merokok (karena jika merokok anda akan malu dengan kader yang lain, mereka tidak ada yang merokok.
11. Anda akan mengikuti pelatihan-pelatihan manajemen yang diperuntukkan untuk anggota.
12. Harus baik dalam bacaan Al-Qur'an dan senantiasa membperbaikinya.
13. Melakukan General Check Up (satu tahun sekali)
14. Menghindari berlebihan dalam mengkonsumsi Kopi dan teh.
15. Memprhatikan kebersihan dalam segala hal (tempat tinggal, pakaian, tempat makan, badan dan tempat kerja)
16. Jujur dalam berkata (tidak akan sempat berdusta)
17. Harus menepati janji (tidak boleh ingkar)
18. Harus menjadi pemberani dan tahan uji.
19. Menjadi orang yang memiliki wibawa dan mengutamakan keseriusan.
20. Memliki rasa malu yang kuat dan perasaan yang halus.
21. Menjadi orang yang adil dalam memutuskan hukum dengan benar.
22. Anda akan menjadi orang yang banyak aktivitas, yang terlatih memberikan pelayanan-pelayanan sosial.
23. Anda harus menjadi orang yang berhati lembut, dermawan, lapang dada, pema'af dan melupakan kesalahan orang lain.
24. Harus memiliki perpustakaan pribadi (walau kecil)
25. Menekuni usaha ekonomi sekalipun sudah kaya.
26. Jangan berambisi menjadi PNS anggaplah itu sebagai pintu rizki yang paling sempit (tapi jangan menolak jika ada peluang)
27. Menuntut hak anda dan menunaikan hak orang lain.
28. Menjauhkan diri dari perjudian.
29. Menjauhkan diri dari riba.
30. Menabung dari sebagian penghasilan (menjaga dalam keadaan darurat).
31. Berpuasa sunnah minimal 3 hari dalam sebulan.
32. Berusaha dalam keadaan berwudhu dari sebagian besar waktu.
33. Menghindari sejauh-jauhnya meminum arak (khamer)

Inilah diantaranya 33 poin yang anda harus lakukan jika anda menjadi kader PKS bahkan saya dengar lebih lagi dari itu ?.
sumber :achmad bukhori lubis

Partai Dakwah.. Nasibmu kini


dari: http://www.facebook.com/notes/akmal-burhanuddin/pks-nasibmu-kini/10150126503413590
Bismillahirrahmanirrahim…

Kita berbicara tentang sebuah partai politik di Indonesia kali ini, bukan partai demokrat sang pemenang pemilu 2009 atau pun Golkar pemenang pemilu 2004 atau PDIP pemenang pemilu tahun 1999, partai ini belum pernah menjadi pemenang pemilu, prestasi terbaiknya “hanya” menduduki peringkat ke 4 di pemilu 2009 dan “gagal total” dalam target pencapaian nya yang ingin meraup 20 Juta suara di Pemilu 2009.

Namanya Partai Keadilan Sejahtera yang biasa di singkat dengan PKS, partai  yang didirikan di Jakarta pada hari Sabtu, tanggal 9 Jumadil ‘Ula 1423 bertepatan dengan 20 April 2002, adalah kelanjutan Partai Keadilan yang didirikan di Jakarta pada hari Senin, tanggal 26 Rabi’ul Awwal 1419 bertepatan dengan 20 Juli 1998.

Partai yang sudah melahirkan banyak nama yang memenuhi belantika politik Indonesia seperti Nurmahmudi Ismail ( mantan menteri kehutanan dan sekarang waikota depok), Hidayat Nurwahid (mantan ketua MPR) Tifatul Sembiring (Menkominfo), Gatot Pudjo Nugroho (Plt.Gubernur Sumatera Utara), Ahmad Heryawan ( Gubernur Jawa Barat), Irwan Prayitno (Gubernur Sumatera Barat), Sa’adudin (Bupati Bekasi) dll, Partai ini pun banyak menghasilkan para politisi muda yang tak kalah cerdas dari para seniornya, sebut saja Anis Matta, Fahri Hamzah, Andi Rahmat, Mahfudz Sidiq, Nasir Djamil, Mustafa Kamal, serta barisan para wanita nya yang tak kalah hebat seperti Yoyoh Yusroh, Nursanita Naustion, Ledya Hanifa serta lain nya. Bukan di bidang politik saja, mereka pun banyak menelurkan para sastrawan hebat seperti Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, M.Yulius dan lain2

Tapi bukan kehebatan nya yang akan kita bicarakan saat ini, karena nasib PKS saat ini begitu “memprihatinkan”, lihat saja beberapa hari lalu mereka di kejutkan dengan manuver dari mantan pendiri mereka sendiri, sang Presiden PKS di katakan sebagai mantan Mujahidin di Afghanistan yang membuat para pemilih PKS yang tidak terlalu “ekstrem” dalam masalah jihad memikirkan ulang untuk memilih PKS karena takutnya PKS punya “hidden Agenda” untuk Indonesia, lalu sang Presiden di laporkan ke BK karena menerima uang dari Jusuf Kalla yang sudah di bantah JK sendiri, dan sang pelapor tidak membawa bukti apa2 selain “katanya”, lalu sekjen nya di laporkan ke KPK terkait penggelapan dana yang sudah di clearkan juga karena jumlah nya berbeda dengan yang di audit KPUD DKI kala itu, belum lagi masalah 3 petinggi nya yang poligami lalu laporan ke polisi tentang Presiden nya yang melakukan tindakan tidak menyenangkan (yang laporan nya di tolak polisi) terlihat bahwa memang PKS saat ini sedang memprihatinkan.

Lihat saja, mana ada liputan tentang pekerjaan para kadernya di tingkat grassroot, adakah liputan tentang Forsitma (Forum Silaturahmi Majelis Ta’lim) atau liputan bahwa kader2 partainya selalu mengadakan bakti sosial di tiap 2 bulan nya?? Tidak ada, yang ada paling hanya cibiran bahwa mendekati majelis ta’lim karena ingin suara, “mengadakan baksos kok pake cerita2 itu riya nama nya” apalgi yang dibutuhkan masyarakat sekarang bukan ikan tapi pancing, baksos Cuma buat masyarakat jadi manja tidak mau bekerja, semua ini PKS lah penyebab nya!!!

Ketika RATUSAN RIBU kadernya turun ke jalan untuk menyuarakan keadilan untuk sesama di belahan bumi lain nya, media pun melakukan korupsi berita, paling hanya di tulis ratusan atau ribuan, dan komentar yang akan muncul hanya “PKS selalu membuat sulit warga Jakarta dengan demo nya, buat macet aja!!!” semua ini PKS lah penyebab nya!!!

Tak pernah ada juga liputan tentang kader-kadernya yang berjasa, mereka lupa perda larangan merokok lahir dari para anggota DPRD dari PKS, kenaikan gaji PNS dan tunjangan Kinerja Daerah untuk PNS DKI pun lahir dari tangan2 mereka, yang ada hanya “larangan merokok melanggar hak manusia dan menaikkan tunjangan PNS hanya membuat sembako tambah melambung” semua ini PKS lah penyebab nya!!

Bukan hanya dari kalangan external, dari kalangan umat islam pun PKS seperti “pesakitan” mereka di anggap berdakwah dengan cara yang haram, demokrasi itu haram!!! Karena Mayoritas ulama mengatakan itu (yang ketika di tanyakan siapa saja ulama nya tidak pernah di jawab) padahal ini hanya masalah khilafiyah saja, PKS juga di anggap telah keluar dari ciri khas dakwah mereka, semua nya sekarang berjas dan naik mobil mewah, “biasa nya tuh PKS jalan kaki, masak sekarang naik mobil , gak militan!!” Sudah keluar dari khittah nya, karena para petinggi nya sudah hubbuddunya (cinta dunia) maka para umat islam hari ini pun semkin banyak yang mengejar dunia, semakin banyak membuat usaha biar dapat penghasilan yang banyak… semua ini PKS lah penyebab nya!!!

Mereka pun sekarang serba salah, seperti cerita tentang poligami misalnya, ketika ada yang mengatakan bahwa poligami beberapa petinggi pks bermasalah, maka semua mencaci…”astaghfirullah ustadz kok begitu, pada zina semua” tapi ketika di tegaskan tidak ada yang bermasalah, karena PKS tidak melarang poligami semua mencaci juga “ustadz gatell doyan nya kawin doang”

Ketika berita keburukan mereka ada di suatu media, lihatlah link2 lain nya tentang berita itu, banyak sekali ada puluhan yang jika kita buka satu persatu inti pemberitaan nya sama, Cuma judulnya saja, media sedang menggiring pembaca mau baca berita yang mana saja, media sedang menghidangkan para pembaca judul yang berbeda, terserah mau baca yang mana intinya PKS buruk citra nya.,

Kalian pasti pernah dengan berita bahwa anggota dewan PKS tertanggap maen judi kan?? Pasti, karena itu semua ada di media, tapi pernah tau kan kalian bahwa anggota dewan nya sudah di pecat?? Tahukah bahwa anggota dewan nya dari unsur eksternal PKS? Yang di rangkul untuk memastikan bawah PKS memang sudah terbuka?? Hhmm sepertinya itu bukan berita yang bagus buat media, kecuali beberapa saja. karena Bad news tentang PKS adalah Good News untuk media.

Sekarang posisi mereka serba salah,  ketika era tanzhimi dulu kader PKS di katakan eksklusif, tidak membaur dan ini tidak akan memuluskan dakwah nya, karena islam itu rahmatan lil alamin tidak tersekat semua harus bisa menerima manfaat dari islam, karena islam bukan hanya untuk kader saja tapi untuk seluruh lapisan masyarakat, tapi ketika PKS memproklamasikan bahwa mereka menjadi partai terbuka, siapa saja boleh jadi anggota nya (bukan kader) mereka pun di caci, menghalalkan segala cara untuk dapat suara, berteman dengan kafir bahkan ada yang mengatakan semua nya akan masuk neraka (kayak neraka punya dia aja)

PKS oh PKS kasihan sekali nasib kalian, apapun yang kalian lakukan akan ada penentang nya, mending mundur sajalah ,bubarkan partai nya kan enak tidak perlu mendengar cibiran banyak orang? Iya kan? Jangan nekat deh PKS…  ada bom buku di utan kayu aja kalian kena getahnya, jangan jangan ketika misalkan kader kalian menjadi presiden suatu saat nanti akan ada kudeta berdarah dari masyarakat, karena kalian tidak pernah di suka…

Tapi ya kalo kalian tetap nekat, tetap kuat dengan cibiran semua pihak, tetap kokoh strukturnya, tetap membaca qur’an walau buat acara di hotel, tetap membina ribuan halaqoh yang di dalam nya membicarakan kebaikan saja, tetap banyak mendirikan SDIT dan pesantren2 tahfidz, tetap kuat bekerja di grasroot, membina majelis ta’lim, membina pengajian kantoran, pengajiaan karang taruna, membina banyak majelis ta’lim membina rohis-rohis sekolah dan LDK kampus tanpa pengharusan untuk memilih PKS di pemilu nantinya… ya sudah saya tidak bisa banyak berkata- kata, kau teruskan saja apa yang selama ini sudah kau lakukan wahai PKS  

dan ijinkan aku ada di dalam barisan kalian, seraya meneriakkan takbir dan berkata “bekerja untuk Indonesia adalah ibadah”


Fuad Aris

Kamis, 02 Mei 2013

Perdana Mentri Turki Erdogan : Ganti Miras Dengan Yoghurt





Memicu perdebatan sengit mengenai konsumsi alkohol, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan telah menolak penggambaran bir sebagai minuman nasional negara itu, pernyataan yang mengundang kemarahan para tokoh sekularis. 

"Bir sayangnya dianggap sebagai minuman nasional," kata Erdogan dalam sebuah simposium tentang kebijakan alkohol global di Istanbul seperti dikutip oleh Reuters, demikian lansir onislam.net, Ahad 28 April. 

"Namun, minuman nasional kita adalah ayran," tambahnya, mengacu pada minuman pelengkap makan siang berupa campuran yoghurt, air dan garam, biasanya diminum dengan daging kebab. 

Erdogan memperingatkan bahwa promosi anggapan bahwa bir adalah minuman orang Turki turut memperbesar konsumsi bir di negara itu. Erdogan, pemimpin Partai, Keadilan dan Pembangunan  memperingatkan bahwa konsumsi alkohol merugikan gaya hidup orang Turki. 

"Tidak ada cara yang Anda dapat mempertahankan konsumsi alkohol sebagai gaya hidup yang tidak memiliki manfaat bagi masyarakat, tetapi sebaliknya kerugian menimbulkan," katanya.

Sekitar 99 persen penduduk Turki mengaku Muslim, sebagian besar adalah Sunni. Islam mengambil sikap tanpa kompromi dalam melarang minuman keras. Baik meminum maupun memperdagangkannya.

Sekularis menentang

Tapi pernyataan Erdogan telah mengundang kemarahan penganut sekuler di Turki. 

"Memang benar, semua yang Anda minum adalah ayran dengan pasta Anda di dalam masjid Anda," isi salah satu komentar pada akun Twitter resmi Erdogan segera setelah komentarnya. 

"Kita ambil contoh dari nenek moyang kita yang minum minuman Nasional kita: raki," lanjut pesan tersebut, mengacu pendiri negara sekuler Turki Mustafa Kemal Ataturk, yang sering difoto dengan segelas raki di tangan. Raki adalah bir fermentasi asal Turki. 

Partai Erdogan mendapatkan popularitas karena keberhasilan kebijakan ekonominya, mengubah Turki dari salah satu negara terlemah di Eropa untuk menjadi perekonomian terbesar ke-15 di dunia. 

Pemerintah Erdogan telah memberlakukan pajak konsumsi tertinggi pada alkohol di dunia. Selama tahun lalu, pembatasan lainnya pada konsumsi Alkohol telah diterapkan, termasuk keputusan pada peningkatan jumlah kota yang memberlakukan pembatasan minum di depan umum maupun di iklan. 

Baru-baru ini, Erdogan melarang penjualan alkohol pada semua penerbangan domestik dan beberapa penerbangan internasional dari maskapai Turki. 

Langkah-langkah telah berhasil menurunkan persentase konsumsi alkohol, hanya mencapai enam persen rumah tangga Turki yang mengkonsumsi minuman beralkohol pada tahun 2008, turun dari delapan persen pada tahun 2003, menurut pusat penelitian Betam di Istanbul Bahcesehir University. [hr]

sumber : http://muslimdaily.net/berita/internasional/erdogan-tolak-bir-sebagai-minuman-nasional-turki.html#.UX9s56KNnKg

Share this post :


Sumber : http://nurdin212.blogspot.com/2013/04/eperdana-mentri-turki-erdogan-ganti.html#ixzz2SC8ZUemB

http://nurdin212.blogspot.com/2013/04/eperdana-mentri-turki-erdogan-ganti.html