Senin, 17 Maret 2014

Pemilu Mahal? Perang Lebih Mahal


saya ingin mengutip sebuah tulisan :)

"lagi banyak yang ngomongin Rpublik Rajyat China, setelah baca-baca cuplikan sejarah mereka, Dahulu kala, sebagaimana wilayah lain, antara clan dan dinasti saling berperang untuk berebut kekuasaan. Pernah dinasti Wu dominan lalu Dinasti qin menguasai China lalu dihancurkan lagi dinasti lain. Sepertinya begitulah tabiat kekuasaan. Manuisa saling berebut.

kita mengeluhkan heboh politik di TV, antara dua politisi saling serang dan saling ribut. Atau anggota DPR yang tidur, yang korupsi. Lalu kita benci politik? Lalu Golput? Kalau menurut saya, kalau ga tahan dengan politik ya harus perang seperti Rakyat China dulu.

Dulu antara suku dan bangsa berebut kekuasaan dengan perang dan senjata. Tapi manusia belajar untuk berdamai,senjata dititipkan pada polisi sehingga perang, senjata, dan perebutan kekuasaan diganti dengan pertarungan politik atau melalui pemilu..

jadi ya kalau politik terlihat mahal, buruk, dan panas, bersabarlah, cara politisi berebut kekuasaan dan berusaha menang pemilu itu lebih baik dari pada perang senjata.perang tentu lebih mahal.

tinggal sekarang bagaimana caranya pertarungan politik ini dimenangkan oleh orang yang benar-benar layak jadi pemimpin, yang cerdas dan bernurani. Bukan yang sekedar punya TV ,modal, atau relawan media sosial sehingga terlihat hebat padahal biasa saja.

"berhentilah membuat orang bodoh terkenal" (Pepatah)

Those who are too smart to engage in politics are punished by being governed by those who are dumber. - (Plato)
artinya: "Orang yang merasa terlalu pintar sehingga enggan terlibat politik, akan dipimpin oleh orang yang lebih bodoh" (Plato)

#janganGolput"

Minggu, 09 Maret 2014

Erdogan Said

"Bagi kita demokrasi bukanlah tujuan,karena kita kaji lagi demokrasi bukanlah ajaran islam,kita menggunakannya hanya sebagai alat saja" (Erdogan, Perdana Menteri Turki)

Jumat, 07 Maret 2014

Parlemen Bagaikan Ring Tinju


Bila para da’I yang di parlemen dituduh taat dan menyembah pancasila? Itu tidak ada buktinya..Mereka loyal pada islam. Tetap sholat, tetap berdakwah. Bisa dicek dari sikap mereka di twitter, forum diskusi  dan lain-lain. Pancasila itu bukan ideologi. Pancasila adalah sebuah kesepakatan yang menjadi payung semua ideologi.

Bila para da’i yang diparlemen dituduh membuat hukum selain hukum Allah? Itu tidak terbukti. Mereka di sana bertarung, dan mereka membela secara penuh Al Quran. Kadang kalah dan kadang menang.. Kadang hukum orang fasiq yang goal, namun mudhoratnya terus dikikis sehingga didapatan kondisi terbaik yang mungkin. Dan sering kali kita, islam menang, UU Anti pornografi pornoaksi, UU jaminan Produk Halal, UU wajib belajar Quran saat SD, pelarangan ahmadiyah di jawa barat, pengikisan budaya larung sesajen di pantai laut selatan, penggratisan nikah, dll. Silahkan cek website resmi, PKS, PPP, PKB.

Sebenarnya para da’i di sana sungguh sedih. Saat kampanye dan pemilu, mereka dicaci dan dikatakan kafir, umat muslim golput dan hasilnya kursi mereka di DPR sedikit. Lalu saat mereka sudah menjabat, mereka dituntut macam-macam. Lalu pertanyaannya pada penuntut, kemana antum semua waktu pemilu? Kalau ingin prestasinya besar, maka dukung parpol islam menang di pemilu.

Keterlibatan mereka di parlemen bukanlah penyembahan thagut. Mereka di sana beribadah, berjihad, mengorbankan uang dan waktu, mengorbankan interaksi dengan keluarga, supaya umat islam sejahtera. Mencegah kedzoliman orang kafir dan fasiq terhadap umat kita. Memperjuangkan hukum Allah tegak di parlemen. Keterlibatan di pemilu adalah jihad kita, adalah jalan yang insyaAllah halal dan insyaAllah merupakan ikhtiar terbaik untuk kemenangan islam di Indonesia dan sedang ditunggu oleh umat islam seluruh dunia. Yusuf Qhardawi mengatakan : “Insya Allah, masa depan yang gemilang itu, kejayaan yang pernah hilang ditangan kita, akan dapat kita kembalikan lagi. Dan saya berharap Indonesia akan menjadi pemimpin kebangkitan ini."

Maka mari ikut pertarungan.. Jangan biarkan umat islam kalah di sana

Rabu, 05 Maret 2014

Kisah Cinta


Kisah Cinta ...
Bismillah ...Ada sebuah cerita nih…hehe…
Semoga sahabat semua bisa mengambil setiap hikmah yang terdapat cerita ini.Semoga saja setelah membaca cerita ini bisa menimbulkan semangat baru.Semangat menuju sebuah perubahan yang lebih baik.
Ceritanya tentang kehidupan sepasang kekasih.
Begini nih ceritanya. ..

Ada seorang laki-laki yang PKS ( Pria Keren Sholeh ) dan perempuan yang PKS ( Perempuan Kerudung Sholehah ),mereka saling mencintai, tapi karena mereka belum siap menikah akhirnya mereka rajin melakukan PKS ( Puasa Kamis Senin ). Merekapun rajin berdoa agar Allah mengizinkan mereka berjuang bersama dalam da’wah ini.Akhirnya beberapa bulan kemudian sang ikhwan pun sudah siap menikah dengan akhwat tersebut. Dan ikhwan itupun sudah PKS ( Pengen Khitbah Secepatnya ).Akhirnya mereka pun menikah dengan PKS ( Pernikahan cuKup Sederhana ).

Setelah menikah,mereka membeli sebuah rumah di Jl.KEBENARAN,komplek penuh keADILan,gang keSEJAHTERAan no 3 RT.03 RW.03. Ternyata rumah mereka sangat BERSIH dan merekapun sangat PEDULI kepada para tentangganya sehingga mereka sangat disenangi di tempat tinggal mereka.
Mereka pun menjadi keluarga yang PKS ( Penuh Kasih Sayang ).Mereka selalu berdoa agar PKS ( Punya Keluarga Sakinah ).Akhirnya beberapa tahun kemudian mereka PKS ( Punya Keturunan Sholeh ).Anak itu pun tumbuh menjadi seorang pemuda yang PKS ( Pintar,Kreatif,Sholeh ).

Pasangan suami istri ini selalu berdoa agar anaknya kelak bisa PKS ( Punya Kehidupan Sejahtera ).Dan tak luput pula di dalam sujudnya mereka selalu berdoa agar menjadi PKS ( Pemilik Kerajaan Surga ).
Bangkitlah Negeriku
Harapan Itu Masih Ada..!!!!
ODOS: ONE DAY ONE SYMBOL )I(