Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, meminta seluruh pimpinan daerah di Tanah Air berperan aktif dalam mengatasi pornografi yang terjadi di setiap kawasan.
"Pemberantasan aksi pornografi yang terjadi di Tanah Air bukan tugas pemerintah pusat saja, melainkan tanggung jawab bersama pemangku kepentingan di provinsi, kabupaten/kota, hingga ke desa/gampong," kata Tifatul di Banda Aceh, Sabtu.
Menurut dia, pemberantasan pornografi merupakan tugas bersama yang harus dilakukan oleh semua pemangku kepentingan secara bersinergi.
"Kami telah melakukan sosialisasi dan memblokir sekitar satu juta situs-situs porno yang sering dibuka para generasi muda di Tanah Air," katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dapat proaktif dalam menerbitkan berbagai regulasi untuk mengatasi pornografi.
Ia juga mengemukakan bahwa kunci utama dalam membentengi diri dari pornografi adalah hati dan kepala.
"Artinya, biarpun pemerintah melarang dan menutup berbagai situs porno, namun tidak ada hati dan kepala maka akan terjebak dengan hal tersebut jika suatu saat berada di negara-negara yang tidak memberlakukan pemblokiran terhadap situs tersebut," katanya.
Pihaknya berharap agar seluruh pemangku kepentingan di daerah dan orang tua untuk terus membentengi generasi bangsa agar tidak terjebak dengan berbagai perbuatan yang tidak sesuai dengan Syariat Islam.
"Pemberantasan aksi pornografi yang terjadi di Tanah Air bukan tugas pemerintah pusat saja, melainkan tanggung jawab bersama pemangku kepentingan di provinsi, kabupaten/kota, hingga ke desa/gampong," kata Tifatul di Banda Aceh, Sabtu.
Menurut dia, pemberantasan pornografi merupakan tugas bersama yang harus dilakukan oleh semua pemangku kepentingan secara bersinergi.
"Kami telah melakukan sosialisasi dan memblokir sekitar satu juta situs-situs porno yang sering dibuka para generasi muda di Tanah Air," katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dapat proaktif dalam menerbitkan berbagai regulasi untuk mengatasi pornografi.
Ia juga mengemukakan bahwa kunci utama dalam membentengi diri dari pornografi adalah hati dan kepala.
"Artinya, biarpun pemerintah melarang dan menutup berbagai situs porno, namun tidak ada hati dan kepala maka akan terjebak dengan hal tersebut jika suatu saat berada di negara-negara yang tidak memberlakukan pemblokiran terhadap situs tersebut," katanya.
Pihaknya berharap agar seluruh pemangku kepentingan di daerah dan orang tua untuk terus membentengi generasi bangsa agar tidak terjebak dengan berbagai perbuatan yang tidak sesuai dengan Syariat Islam.
*repuklika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar