Kamis, 21 Maret 2013

"Menikmati Demokrasi Tanpa Sadar, Dengan Analogi" By @hafidz_ary


"Menikmati Demokrasi Tanpa Sadar, Dengan Analogi" By @hafidz_ary

Chirpified
by jacksonpurba

Abis shubuh td , mendengarkan istri bernostalgia dg sejarah kemahasiswaan di KM ITB .

Hmm .. Ada yg kasih analogi ttg demokrasi dg resep dr dokter spesialis atau resep dr kesepakatan org banyak. | analogi ini ga pas @cooldedoy

Analoginya gini: pilih mana resep obat dari dokter spesialis atau resep obat dari kesepakatan org? Begitu katanya.

Analogi yg lebih pas gini. Ada sebuah keluarga yg punya aturan untuk memutuskan sesuatu dg kesepakatan semua org yg menghuni rmh tsb

Trus salah seorang anggota keluarga ini sakit. Ayahnya membawa ke dokter spesialis. Dapat resep.

Ibunya bawa anak ke dukun , dikasih resep jimat dsb.

Kakak pertama membawa anak yg sakit ini ke org MLM. Diberikan resep obat2 herbal.

Keluarga ini ada 12 org. Ibu bapak dan 10 anak. Sekarang rapat , solusi mana yg mau diambil untuk menyembuhkan si anak yg sakit

Mau obat dari dokter, mau jimat dan ajian dari dukun, ato resep herbal dari penggiat MLM. Mekanisme memutuskannya harus voting

Bapak berusaha mempengaruhi sebanyak mungkin anak, agar pendapatnya menang, resep dokter spesialis yg dipilih

Si ibu dan si kakak pertama pun demikian, berusaha meyakinkan anak2 yg lain, agar pendapatnya yg menang.

Demokrasi bukan soal memilih apakah memilih resep dokter spesialis atau resep kesepakatan orang .

Demokrasi itu tentang bagaimana memperjuangkan agar resep dokter spesialis ini yg dipakai. Krn itu aturan yg berlaku di keluarga tsb.

jika si ayah berhalangan hadir dalam voting keputusan, krn dia menolak sistem itu, maka otomatis opsi mengambil resep dokter hilang

akhinya pilihan tinggal 2 : ke dukun atau ke org MLM. akibat si ayah menolak untuk ikutan saat rapat. yang jadi korban? anak yg sakit.

realitanya tdk memungkinkan “@mb318: @hafidz_ary susah beut,, ikutin kata bapak yg didukung mamak lah gus. Kasihan yg sakit :)))”

cektwit sy ya . analoginya lebih pas “@cooldedoy: Analogi yg bgs ttg demokrasi @hafidz_ary RT @pedyanto Jika Anda sakit kira2 mau gak diberi

"Jk Anda sakit kira2 mau gak diberi obat hasil keputusan mayoritas warga sekampung, atau cukup satu dokter spesialis saja?" | analogi ga pas

realitanya yg anda hadapi adalah obat yg harus anda minum itu harus diputuskan warga sekampung.

tugasnya adalah tinggal memperjuangkan resep dokter spesialis menan menjadi keputusan warga dibanding opsi lain, dukun dan obat MLM misal

jd pilihannya bukan resep dokter atau keputusan warga sekampung. you have no choice . kondisinya, keputusan bukan di tangan anda yg sakit

jk yg mendukung opsi resep dokter spesialis gak ikutan dlm pengambilan keputusan. maka yanf akan diputuskan warga sekampung pasti bukan itu

kondisinya si sakit ini dilarang memutuskan apa yg baik buat dia, harua dibicarakan warga sekampung.

pilihannya cuma 2: pertama kudeta kepemimpinan kampung kemudian ubah aturan pengambilan keputusannya aau ...

... mengedukasi warga kampung ttg apa obat yg menurutnya bagus bagi dia , sampai mayortas warga kampung setuju.

itu aturan main di kampung itu “@mb318: @hafidz_ary si sakitlah yg memilih, kan hidupnya milik dia sendiri gus? Bukan milik warga?”

si sakit dilarang memutuskan sendiri “@mb318: @hafidz_ary si sakitlah yg memilih, kan hidupnya milik dia sendiri gus? Bukan milik warga?”

si sakit dilarang menjalankan obatnya sendiri. dilarang minum obat berupa puyer syariah kecuali puyer ini jd keputusan bersama sekampung

dari pada mengkudeta pemimpin kampung agar mengubah cara pengambilan keputusan, mending fahamkan warga pentingnya "puter syariah" dan menang

mengkudeta pemimpin dan aturannya beresiko malah si sakit diusir dr kampungnya. sembuh nggak diusir iya

mending dia selesaikan dulu masalah2 mendesak, yaitu sakit pileknya dia misalnya, bikin propaganda trg obat yg ia pilih spy jd keputusan

apakah si sakit mengorbankan idealisme jd percaya sama dukun? sama sekali tdk. dia tetap percaya hanya pd dokter spesialis

cc @cooldedoy "@KangMuvti: Analogi yg pas dan oke banget ttg demokrasi dari @hafidz_ary . Mantaapp..”

jd ini bukan soal memutuskan apakah si sakit mempetimbangkan resep dokter atau resep dukun , tp bgmn resep dokter jd keputusan

"demokrasi yg kau nikmati skrg ini lahir dr rahim zionisme" | nyeriii katanya | menarik untuk dibahas

semua org baik yg menerima demokrasi atau anti demokrasi sebenernya menikmati demokrasi .

bicara anti demokrasi jelas mustahil di suasana negara yang anti demokrasi. bicara anti demokrasi justru hy mungkin di alam demokrasi

kebaikan dan keburukan sama2 menikmati buah demokrasi

sy gak mau debat, mau monolog aja ah. biar gak ribut

@wulang5aputro monolog saja. jangan debat

bicara anti pancasila justru hy bisa di era demokrasi . bicara tegakkan khilafah atau syariah justru hy bisa di era demokrasi

demonstrasi propaganda syariah atau khilafah justru jd sangat bisa dilakukan di alam demokrasi. kita semua menikmati demokrasi

istri sy cerita , saat ikhwah2 tarbiyah dg KAMMI nya itu demo menggulingkan suharto , justru kelompok lain nyinyir dan mengharamkan demo

tp ketika KAMMI bersama elemen lain berhasil menggulingkan suharto dan mengantarkan keterbukaan, kelompok2 ini juga menikmati keterbukaan

krn iklimnya otoriter “@yokeretnaning: @hafidz_ary jaman orde baru, gak ada yg berani propaganda khilafah”

zaman orde baru, khatib yg mau khutbah juma'at harus melaporkan materinya ke koramil. boro2 ngomongin khilafah dan syariah

semua gerakan islam yg anti demonstrasi anti demokrasi berhutang besar pada@fahrihamzah dkk . beliau jd jalan keterbukaan da'wah

semua harokah berhutang budi pada tokoh2 mahasiswa yg siap serahkan nyawanya untuk harga kebebasan.

bang @fahrihamzah ketua KAMMI pertama, organisasi mahasiswa paling penting dalam gerakan penggulingan suharto, lokomotif keterbukaan

alhamdulillah , jamaah tarbiyah (sekarang PKS) bukan skedar penikmat kebebasan da'wah. tp kebebasan ini kami rebut sendiri

kebebasan da'wah ini kami rebut sendiri dg mengguligkan rezim otoriter, dg darah dan keringat kami sendiri, bukan orang lain.

dan siapakah tokok dibalik pendirian KAMMI? ustadz mahfudz sidik dan agus nurhadi

ada yang kemudian menikmati kebebasan da'wah buah demokrasi ini tp kemudian mencela demokrasi, pdhl tdk pernah keringetan

mereka gak keringetan , gak berdarah2 untuk mendapatkan kebebasan da'wah yang mereka nikmati sekarang

hari ini kita bisa teriak2 tentang apapun dari kebaikan, sesuatu yg tdk bs dilakukan di era rezim otoriter orde baru

ada efek negatif dari ini, kebatilan juga memiliki kebebasannya . tp inilah ruang pertarungannya .

salah satu buah demokrasi adalah selesai DOM di aceh. masy aceh bs menentukan nasibnya sendiri.

kemerdekaan itu harus kita rebut , bukan berharap otomatis kita terima

membayangkan ada yang teriak2 tegakkan syariah dan khilafah islam di depan istana di zaman suharto plus bilang pancasila thoghut :D

#menikmatidemokrasitanpasadar

Allahu Akbar “@alfathurochman: Simak TL.nya kang @hafidz_ary . Menambah kebanggaan+beban moral jd kader KAMMI”

karena itu saya respect sekali dg bang @fahrihamzah , meskipun bbrp hal sy tdk setuju, beliau punya jasa besar bg keterbukaan da'wah

membayangkan ada yg demo "Pancasila thoghut" "pokoknya khilafah" di depan istananya suharto :D

membayangkan ada yg demo di kedubes AS teriak khilafah di zaman suharto :D

kebebasan da'wah ini , alhamdulillah kami rebut sendiri, bukan dari keingat dan darah orang lain, untuk kemudian yg keringetan ini dicaci

kebebasan da'wah yang kami nikmati hari ini alhamdulillah tdk menumpang dari hasil keringat orang lain

kebebasan da'wah yg kami rasakan tdk kami dapatkan dr darah dan keringat orang lain. tp ikhwah2 kami sendiri yg gagah berani. @fahrihamzah

kami bebas teriak syariah atau khilafah krn kebebasan yg kami perjuangkan sendiri, bukan keringat org lain

#menikmatidemokrasitanpasadar

dulu kalian mencaci ikhwah kami yg berjuang menggulingkan rezim, hari ini kalian juga menikmati hasilnya #menikmatidemokrasitanpasadar

@SyaefullahHamid mereka gak keringetan

maaf, bbrp hari lalu saat sy mengisi liqa, sy ditilpun DPD PKS bahwa istri sy diminta jd caleg, langsung sy tolak

baik sy atau istri , menolak untuk diminta jadi caleg . sy tau diri . kapasitas sy gak cukup, hanya menambah rumit pertanyaan saat hisab

yang lantang anti pancasila, anti demokrasi baru bisa teriak tentang keantiannya justru saat era nya demokrasi :D

PR sy masih banyak . tau diri akan kekurangan “@ibnubasyir: @hafidz_ary knp di tolak pak, kan bagus jadi aleg? :)”

banyak kader PKS lain yg lebih mampu “@ibnubasyir: @hafidz_ary knp di tolak pak, kan bagus jadi aleg? :)”

done “@naddnadra: kang @hafidz_ary, saya mau DM tp gk bisa, folbek ya kang, ada yg mau saya tanyakan..afwan..”

balik lg dg analogi tambahannya: "ngapain nunggu keputusan warga kampung untuk ngasih obat anak saya?" | ini juga analogi yang #jakasembung

kondisinya anda tdk bs langsung memberikan obat yg anda mau untuk anak anda, anda harus dpt persetujuan warga kampung

anda tdk bisa kasih "puyer qishash" ke anak anda, karena harus mnunggu persetujuan warga kampung apakah "puyer qishash" ini boleh dijalankan

cuma 2 yg anda bs lakukan, anda langsung saja berikan "puyer qishash" trus akhirnya ditangkap oleh warga kampung krn dianggap melanggar

atau anda mengkudeta pemimpin kamoung untuk mengubah cara pengambilan keputusannya

silakan saja kalau mau obat "puyer qishash" mau dijalanin sekarang tanpa persetujuan warga kampung, toh ternyata juga gak berani jalanin

dibaca baik2 analoginya ... jangan #jakasembung

memberi obat ke anak tanpa mempedulikan aturan yg ada di kampung juga ternyata gak berani dilakukan

yg dilakukan si bapak sekarang ini adalah propaganda bahwa cara pengambilan keputusan warga kampung itu gak syar'i

bapak ini tdk sedang sibuk sembukan si anak yg sakit tp malah sibuk propaganda bahwa warga kampung ini kufur krn cr pengambilan keputusannya

tp ada tetangganya justru bekerja meyakinkan warga kampung bahwa resep dokter spesialis ini yg manjur, akhirnya ini jd keputusan warga

si anak bisa minum obat dr reaep dokter, sembuh. si tetangga makin dipercaya. sehingga setiap warga mau ambil keputusan liat pendapat dia

begitulah perjuangan dalam demokrasi , menyembuhkan satu per satu sakit si anak. meyakinkan warga kampung untuk memilih obat yg benar

akhirnya satu per satu penyakit si anak ini sembuh, tanpa perlu menunggu warga kampung mengubah cara mereka mengambil keputusan

jk menunggu warga kampung mengubah cara mereka mengambil keputusan, keburu si anak ini mati gak dpt obatnya . kasihan.

@elonamelo siapanya ente tuh?

eh maap, mau monolog aja. biar kagak ribut :D

jk bisa menyembuhkan si anak yg sakit sekanrang juga, hanya tinggal mempengaruhi keputusan warga kampung, knp harus menunggu dan menonton?

kenapa harus menunggu warga kampung bersedia mengubah cara mereka mengambil keputusan, entah sampai kapan

kenapa harus menunggu kalo bs kasih obat si anak sekarang juga? tinggal pengaruhi keputusan warga kampung. kasih deh "puyer syariah"

ane belum siap zuhud total “@dreeup: Bang, klw ente udh buka jalan, knp ga dtruskn mnjd caleg, drpd dmnfaatin segelintir org yg g baik

apa anda bisa kasih "puyer qishash" skarang juga ke anak anda yg sakit? oh tdk bisa, anda tdk diizinkan warga kampung.

anda seharusnya memilih untuk mempengaruhi warga kampung agar "puyer qishash" bs diizinkan diberikan pd anak anda

dan bukannya menunggu warga kampung mengubah caranya mengambil keputusan. kelamaan, keburu infeksi.

sy cuma mau bilang #menikmatidemokrasitanpasadar

karena yang paling menikmati demokrasi justru mereka yg tersumbat tp saat dulu tdk berani menggulingkan rezim

yang anti demokrasi baru bisa nyaman teriak "demokrasi kufur" "pancasila thaghut" justru di era demokrasi. #menikmatidemokrasitanpasadar

ITB dan krn itu sy bukan ustadz “@AtafRabbani: Ustad @hafidz_ary kalo boleh tau, di mana dulu kuliahnya?”

inget zaman mahasiswa demo penggulingan gus dur, pulang babak belur dipukulin polisi. trus dirawat sama ibu mertua krn istri lg KP di jkt

sambil ngompres tangan dan kepala saya yg babak belur, ibu mertua nasehatin: "nak, kalau sudah nikah gak usah demo demo lagi" :D

S1 dan S2 sy teknik elektro “@AtafRabbani: Ustad teknik RT "@hafidz_ary: ITB dan krn itu sy bukan ustadz “@AtafRabbani: Ustad @hafidz_ary

resiko nikah sambil kuliah. ibu mertua bilang "inget anak istrimu nak, sudah berhenti demo demo nya" :D

kami menikmati demokrasi dg sadar, faham dg apa yg harus diambil dan apa yang harus ditolak dr demokrasi

makanya waktu demo bareng temen2 FPI di depan kedubes , nostalgia banget .

salah satu demo paling parah waktu demo bulog gate nya akbar tanjung di depan MA. musuhnya ada 2 : polisi di depan , anak kiri di belakang

merinding “@radennisme: http://t.co/qenP3YRCyS presiden Mursi saat berpidato masuk waktu Isya' & adzan di podium @ITJJakarta

terus terang sy jd bingung jk ada yg bilang : "ayo revolusi, ayo kudeta" , krn dulu mrk skedar menonton penggulingan rezim

org ini mengajak revolusi atau kudeta kpd ikhwah yg dulu di KAMMI ... yg mengajak tdk lebih pengalaman dr yg diajak

anak2 KAMMI dkk nya turun demonstrasi penggulingan 3 presiden. 2 berhasil dan satu presiden hanya berhasil dibunuh karakternya

suharto berhasil dilengserkan , Gus Dur diimpeach, dan mega didemo sepanjang pemerintahan , akhinya tdk terpilih di pemilu berikutnya

plis jangan bicara revolusi dan kudeta pd mereka yg justru sdh melakukannya .

sy mau menonton ah , mereka yg teriak revolusi benar benar melakukan revolusi. apa mrk berani dan berhasil? sy menantikannya

"ayo revolusi" | sok atuh, kami sdh pernah dan skrg mau menonton

kabarnya begitu . terakhir sy ketemu beliau di paramadina “@aathikmatullah: @hafidz_ary apa betul pa agus nurhadi dah ga d pks?”

coba anda bayangkan apa yg ada di benak fahri hamzah dan kawan2 tarbiyah kalo dibilangin gini: "ayo revolusi, jgn cuma di ruang berAC" :D

sy tebak fahri mikir gini: "ini org ngomong apa sih, dulu kita demo suharto ente kemane aje, nyinyir doang" :D

maaf ye, jangan kebanyakan ngomong revolusi dan kudeta, dulu kite gak pake ngomong-ngomong, 2 presiden turun . buruan kalo mau kudeta

maap ya, tdnya gak mau bahas demokrasi, td ada yg mention analogi dg logika amburadul, jd menggelitik untuk dibahas

hayuk ah, nikmat yg besar sekali “@Happyirma: Bahaya follow akun2 ini, @pkspiyungan @hafidz_ary bs2 ikut keseret jd kader.. :p”

alhmdlh “@watkal: kang, saya slalu menyimak twet2nya apalagi saya snenk juga m cerita sejarah perjuangan para penggerak Da'wah makasih kang”

ups kelepasan “@andieriawan: @hafidz_ary Pritttt :D”

mrk akan ikut cara kita insya allah “@hutriady: @hafidz_ary nyatanya mrka blm berhasil setidaknya sampai detik ini”

keren nih presiden mesir “@radennisme: http://t.co/qenP3YRCyS presiden Mursi berpidato masuk waktu Isya' & adzan di podium @ITJJakarta

syukron akhii “@kendyaditya: Analogi @hafidz_ary tentang Demokrasi has been chirpified! http://t.co/MpDTTN7jlh”

sy menonton sambil mendoakan. #revolusi “@nugrohoyoyok: @hafidz_ary Mendoakannya lebih ahsan Tadz. :)”

barusan ngumpulin bukti setor pajak :D “@bayprio: Bang, sdh pada bayar pajak SPT & PBB, pajak kendaraan ? :) RT @hafidz_ary:

golput tdk dihitung “@ahmadridhaifan: @hafidz_ary gimana bang, faktanya yang golput makin banyak aja di setiap pilkada”

lebih biru mana? :D “@bayprio: Jaket ITB & jaket trisakti warnanya agak mirip :). Colek @BroArdy @hafidz_ary @Isnaforever”

skeptis atau tdk, pertunjukan trus berjalan “@ahmadridhaifan: @hafidz_ary maksudnya, apa itu berarti rakyat makin skeptis pada demokrasi?

pesta demokrasi tdk menunggu yg tdk mau terlibat “@ahmadridhaifan: maksudnya, apa itu berarti rakyat makin skeptis pada demokrasi?

senang atau benci, skeptis atau tdk, dg kita ato tdk, keputusan tetap akan jalan. rugi jk tdk terlibat “@ahmadridhaifan: maksudnya,

sengaja. "belagu" sama yang belagu itu sedekah :D “@mb318: @hafidz_ary twitnya "belagu" gus..”

maaf agak belagu, agak menggelitik sy liat ada org kyk anak kecil baru denger kosa kata revolusi dan kudeta .

sok atuh kalau mau kudeta presiden sekarang | kita gak ikutan lg. alhmdlh, kita dah pernah nyoba demo menurunkan 3 presiden

sekian #menikmatidemokrasitanpasadar

btw, denger kabar besok SBY akan copot mentan dan akan dibawa KPK . yak, mari bersabar

kita akan melihat KPK besok mendadak trengginas mengurus PKS, setelah loyo di century

2014 targetnya PKS dihabisi ... ternyata justru menang di jabar, sumut dan insya allah bandung. perlu skenario lebih besar lg u habisi PKS

1 komentar:

  1. Produsen dan pengedar miras di negara demokrasi ini sejak JAman DahULu hingga Sekarang masih dibolehkan beroperasi. Sampai kapan yaa?? #mikir #Islam

    BalasHapus